Tidak terasa pandemi sudah berjalan hampir setahun. Tentu saja banyak hal yang berubah selama pandemi ini. Dari yang berangkat sekolah dan kerja ke kantor menjadi setiap hari sekolah dan ngantor dari rumah. Dari kebiasaan makan siang sendiri-sendiri menjadi makan bersama setiap hari. Sebelum pandemi aku memasak pagi saja buat sarapan karena anak-anak siang catering di sekolah dan si ayah juga makan di kantor. Malamnya biasanya anak-anak beli makanan di depan komplek dan si ayah sudah nenteng makanan sepulang dari kantor. Namun ada kalanya aku memasak juga di malam hari. Dan pandemi mengubah segalanya. Karena setiap hari di rumah aku harus memasak 3 kali sehari.
Meski sudah menikah belasan tahun memasak tetap saja menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan buatku. Entahlah dapur bagiku adalah tempat yang paling tidak menyenangkan meskipun oleh pak suami dapurku dibikin rapi dan nyaman. Rasanya mending menulis 2 artikel atau mencuci seember baju saja daripada disuruh memasak. Buatku yang tidak pandai memasak dan harus memasak tiga kali sehari saat pandemi seperti saat ini sungguh sebuah perjuangan tersendiri. Biasanya tinggal beli , namun di masa pandemi lebih sering memasak di rumah untuk berhati-hati.
Mempersiapkan bahan-bahan masakan dan menyiapkan bumbu bagiku cukup memakan waktu. Andai tidak perlu memasak tiga kali sehari waktunya bisa kugunakan untuk hal lain seperti mencuci baju atau beres-beres rumah. Ada kalanya aku lagi males masak dan beli meskipun sampai rumah dipanaskan lagi. Tapi kalau setiap hari lama-lama kantong jebol juga karena belinya harus porsi berlima. Hihihi.