Laman

Senin, 29 Juli 2024

Pengalaman Epic dan Tak Terlupakan ke Dieng

Libur lebaran kemarin menjadi pengalaman tak terlupakan dalam sejarah perjalanan traveling kami. Biasanya saat pulang kampung kami mampir dulu menikmati indahnya Dieng. Sudah beberapa kali kami menikmati indahnya Dieng dan dinginnya Dieng dalam perjalanan menuju kampung halaman.

Dieng seperti candu buat kami. Ingin ke sana lagi...dan lagi. Meski sudah berkali-kali tak bosan rasanya menikmati hamparan perbukitan dengan sayuran segar yang memanjakan mata. Meski jalan yang harus kami lalui berkelak-kelok, tidak menyurutkan niat kami untuk selalu main ke Dieng.

Pagi, siang atau maksimal sore biasanya kami menghabiskan waktu di Dieng. Kami selalu menghindari malam hari jika melewati Dieng. Kalaupun saat itu masih main, biasanya kami usahakan sudah turun sore hari untuk menghindari kabut.  Kawasan pegunungan seperti Dieng rawan sekali turun kabut jika malam tiba. 

Pengalaman Tak Terlupakan di Dieng

By the way sejak pandemi, kita belum pernah lagi menginjakkan kaki ke Dieng. Jadi karena sudah lama tidak ke Dieng, anak-anak request, sebelum sampai rumah nenek di Magelang, minta mampir dulu menginap ke Dieng.

Seperti biasanya aku selalu menghindari Dieng di malam hari karena terlalu berbahaya untuk menyetir. Jadi saat anak-anak minta ke Dieng aku putuskan untuk menginap di Wonosobo. Biasanya sampai Wonosobo malam hari, jadi kami putuskan untuk booking hotel di Wonosobo dan pagi harinya baru jalan ke Dieng.


Sepertinya rencana akan berjalan lancar. Dari google maps aku sudah perkirakan sampai Wonosobo jam 10 malam dan kami bisa langsung istirahat. Namun semua di luar rencana.

Mobil berjalan perlahan. Waktu sudah menunjukkan setengah 12 malam. Hawa dingin mulai terasa. Aku merapatkan jaket  sambil menemani ayah yang menyetir. Sesekali aku terkantuk-kantuk. Sementara anak-anak tertidur pulas di belakang.  Sebenarnya mataku juga pedas, ingin rasanya memejamkan mata seperti anak-anak yang tertidur pulas. Tapi nggak tega melihat si ayah yg menyetir sendirian. Kalau tidak ditemani biasanya dia ikutan ngantuk dan pastinya berbahaya mengantuk saat menyetir.

Jalanan mulai terasa menanjak. Aku pikir sudah mulai sampai Wonosobo.  Sebentar lagi sampai hotel. Namun lama kelamaan  jalannya terasa lebih berkelak-kelok dan menanjak. Kulihat sekeliling.  Jurang di kanan kiri dan aku baru menyadari kalau kami diarahkan ke Wonosobo  melewati Dataran Tinggi Dieng.

Badan mulai tegang saat kami menyadari sedang berada di Dieng diatas ketinggian seribu meter lebih di atas permukaan laut. Menyetir di Dieng di malam hari selama ini kami hindari, tapi malah kami berada dan menyetir di Dieng jam setengah 12 malam. Doa-doa langsung terucap setiap melewati belokan dan tanjakan karena kabut tipis menghalangi penglihatan.  Jalannya harus pelan dan hati-hati.

Sudah setengah jam berlalu,  rasanya tidak sampai-sampai juga. Konsentrasi penuh dan mata harus terbuka karena jalanan berkelak-kelok dan sangat sulit dilalui di malam hari. Hingga di suatu tempat tiba-tiba kami seperti melewati hutan belantara. Jalanan begitu pekat. Bahkan sama sekali tidak kelihatan.  Mungkin jarak pandang hanya setengah meter atau satu meter. Serasa masuk di dunia lain yang gelap dan penuh kabut. Kayak nonton film- film horor yang tersesat di dunia antah berantah dan tidak terlihat apapun. Tapi ini bukan film , ini nyata. Semua doa-doa yang kami bisa terapal. Hingga 15 menit kemudian mulai terlihat perkampungan dan kelihatan lampu.

Aku berpandang-pandangan dengan si ayah. Rasanya masih merinding. Lima belas menit yang terasa sangat lama. Seperti berada di dunia lain. Alhamdulilah menemukan perkampungan dan kami segera mengikuti maps menuju hotel. Sekitar jam satu kurang kami sampai hotel. Membangunkan anak-anak yang tertidur dan segera check in. Ini adalah pengalaman kedua kami menginap di hotel CRA Wonosobo.  Tak lupa minta disiapkan sahur dan dibangunkan saat sahur.


Pengalaman Menginap di CRA Hotel and Resto Wonosobo 



Pagi menyapa....

Kami sengaja tidur setelah sahur dan sholat subuh karena masih capek. Dan saat membuka gorden jendela, pemandangan indah terpampang di depan mata. Kamar di CRA Hotel Wonosobo ini dilengkapi dengan jendela besar yang tembus pandang dan bisa melihat pemandangan indah di depan mata.





Indah banget kan? Masya Allah sungguh indah ciptaanMu. Kalau di daerah puncak dengan pemandangan kamar dan balkon seindah ini mengeluarkan satu jutaan lebih, di Wonosobo harganya cukup terjangkau.  Lima ratus ribuan permalam untuk peak season menjelang lebaran. Kami memesan dua kamar. Satu untuk aku, ayah dan si bungsu.  Satu lagi untuk kamar anak-anak yg sudah remaja.

Udara segar pegunungan menyeruak. Memasuki paru-paru dan terasa segar.  Udara segar khas pegunungan yang jauh dari polusi. Kami menikmati pemandangan gunung di kejauhan dari balkon. Si kecil minta kertas dan pensil. Dia menggambar gunung dari meja balkon.


Sementara si kecil menggambar, aku dan si tengah asyik melakukan reka adegan foto. Iya kami pernah menginap di hotel ini beberapa tahun lalu. Dan kami reka adegan ulang pose kami beberapa tahun lalu dan dibandingkan dengan foto sekarang. Hihihi...seru sekali karena kami harus berpose di tempat yg sama dengan gaya yang sama.

foto : dok.pri 



foto: dok.pri


Buat teman-teman yang ingin ke Dieng dan menginap di Wonosobo,   CRA hotel and resto Wonosobo ini bisa menjadi pilihan. Terletak di pusat kota Wonosobo dan strategis tempatnya. View Gunung Sumbing dan Sindoro terpampang indah di depan mata. 

Staff hotelnya ramah-ramah. Dua kali bulan Ramadhan kami menginap di sini selalu disediakan makan sahur yang diantar ke kamar dan dibangunkan sahur juga. Jadi tidak terlambat bangun. Teman-teman bisa booking di sini.

Buat temen-temen yang mau booking lewat Traveloka Don't worry no rugi karena sekarang ada fitur easy refund. Jadi teman-teman bisa refund dengan mudah jika terjadi sesuatu di luar rencana. Hotel yang bisa di refund adalah hotel yang refundable ya teman-teman.  Jadi tidak semua hotel. Jadi harus pastikan hotelnya refundable atau non refundable sebelum booking.

Ada juga easy reschedule. Kita bisa mengubah tanggal kunjungan 14 hari sebelum atau sesudah tanggal awal secara gratis.

Selain itu kita juga bisa bayar nanti. Bayar di hotel atau bayar dekat dengan tanggal menginap. Nah ada yg baru di Traveloka yaitu Flexible visit date. Kita bisa menggunakannya jika ada fitur flexible visit date di produk Xperience yang kita beli. Jadi pesan dulu sekarang, pakainya di tanggalnya flexible.  Tiket dengan flexible visit date dapat digunakan dalam jangka waktu 30 hari.


Nah banyak kan fitur Don't worry no rugi. Masih ada fitur paylater, jaminan refund 100 persen, reschedule plus, reschedule ke Traveloka poin dan sebagainya. 

Telaga Menjer dan Curug Sikarim

Hari yang cerah.  Setelah check out kami memutuskan untuk pergi ke Telaga Menjer.  Beberapa kali ke Wonosobo dan Dieng kami belum pernah ke Telaga Menjer.  

Jalanan lancar dan tidak butuh waktu lama untuk sampai di sana. Parkiran sepi, hanya terlihat satu mobil di sana. Mungkin karena ini bulan puasa menjelang lebaran. Jadi orang-orang malas berwisata. 

Telaga Menjer adalah sebuah danau atau telaga yang terletak di Maron Garung Wonosobo.  Dinamakan Telaga Menjer karena dulu Maron termasuk wilayah Desa Menjer. Telaga ini adalah telaga alami yang terbentuk dari letusan gunung.

Tiket masuk Telaga Menjer ini cukup terjangkau.  Hanya lima ribu rupiah per orang dan tiket parkir sepuluh ribu rupiah untuk mobil.



Kami harus menuruni beberapa anak tangga untuk sampai di Telaga Menjer. MasyaAllah hamparan telaga terpampang di depan mata. Aku yang suka hijau-hijau tak henti menyebut asmaNya. Bagaimana tidak indah telaga ini dikelilingi hutan yang lebat dan rimbun. Berada di ketinggian 1300 meter diatas permukaan laut dengan luas 70 hektar dan kedalaman 50 meter telaga ini sungguh indah. 







Selain sebagai tempat wisata Telaga Menjer juga dimanfaatkan sebagai tempat memancing, irigasi dan PLTA sejak tahun 1982. 

Wisatawan bisa mengitari Telaga Menjer dengan perahu.  Harga per tiketnya 20 ribu rupiah namun harus menunggu perahu penuh. Karena tidak ada pengunjung lain, kami sewa perahu dengan harga 150  ribu untuk kami berlima dan tidak usah menunggu penuh.

Perahu perlahan mengitari Telaga. Masya Allah adem sekali.  Meski siang hari namun hawanya  tidak terlalu panas. Aku terpekur mensyukuri nikmatnya sementara anak-anak asyik berfoto dan bikin video.  Hampir setengah jam kami berkeliling. Puas rasanya. Jika teman-teman pergi ke Dieng atau Wonosobo tempat ini bisa menjadi salah satu wishlist yaa...








Hari semakin siang , waktunya cabut dari Telaga Menjer. Sebenarnya kami belum punya tujuan lain sehabis dari Telaga Menjer. Tapi anak-anak minta ke curug. Langsung browsing apakah ada curug di Dieng? Ternyata ada, namanya Curug Sikarim. Untung sekarang sudah dimudahkan dengan google maps ya. Meski belum pernah ngerti Curug Sikarim,  kita dengan mudah diarahkan menuju ke sana.

Jalanan ke Curug Sikarim lumayan berliku. Tapi karena sudah beberapa kali ke Dieng ya kita biasa saja. Apalagi kondisi menyetir di siang hari, tidak seekstrim dan setakut semalam. Jujur meski beberapa kali ke Dieng, ini perjalanan ke curug pertama kalinya. 

Dari wikipedia disebutkan jika Curug Sikarim ini terletak di Dataran Tinggi Dieng diantara Gunung Bisma dan Gunung Sikunir dan berada 1800 meter diatas permukaan air laut (mdpl). Air terjun yang berasal dari limpahan Telaga Cebong tersebut mengalir menuruni tebing perbukitan setinggi hampir 90 meter dan jatuh ke Sungai Mlandi. Di kala debit air cukup besar, air terjun tersebut tak hanya menampakkan satu air terjun saja.

Pemandangan indah terpampang di depan mata dari tempat parkir di Curug Sikarim.  Kita bisa leluasa memandang pemandangan indah di bawah. Sebelum membeli tiket kami sempatkan foto dulu dengan latar belakang lembah yang indah. Seperti biasa ayah suka rela menjadi fotografer.  Hihi..






Parkiran mobil sepi. Hanya ada dua mobil termasuk mobil kami di sana. Selanjutnya kami masuk ke Curug Sikarim. Tiket masuknya 10 ribu rupiah perorang dan tiket parkir 10 ribu rupiah. Kami hanya membayar 50 ribu sudah termasuk tiket parkir untuk kami berlima karena kata bapak-bapak yang jaga si kecil kami gratis. Makasih ya pak..




Konon di tempat ini ada waliyullah bernama Syekh Abdul Karim. Sehingga, warga menyebut air terjun dengan sebutan Curug Sikarim. 

Ada gerbang bertuliskan Curug Sikarim dalam akasara Jawa dalam perjalanan dari parkiran ke curug. Di kanan kiri juga terdapat banyak spot foto untuk berfoto.  Setelah berjalan sebentar tampak Air terjun Makarim atau Curug Makarim di depan mata.


Waaah anak-anak nggak sabar untuk main air di curug yang mempunyai ketinggian 105 meter dan berenang di sungai di bawahnya. Padahal dingin banget loh. Aku aja pakai syal karena udara di Dieng sedingin itu. Tapi ternyata main airnya cuma sebentar dan nggak pakai lama karena mereka keburu kedinginan.  Yang penting sudah nggak penasaran sama Curug Sikarim lagi ya kids. 


 
Nah itu cerita tadi adalah cerita ke Dieng yang epic dan tak terlupakan.  Iyaa...tak terlupakan karena nggak pengin lewat Dieng malam-malam dan sengaja menginap di Wonosobo,  eh malah ke Wonosobo nya diarahkan lewat dataran tinggi Dieng. Mana tengah malam dan ada adegan serasa masuk ke dunia lain. Tapi kalau aku pikir-pikir sekarang, mungkin itu bukan dunia lain ya. Tapi kemungkinan tempat itu tertutup kabut yang sangat tebal sampai gak keliatan sama sekali. Jadi serasa masuk dunia lain di film-film horor. Hihi..


EPIC Brand Day  Traveloka 

Buat kaum mendang - mending yang suka jalan seperti aku tapi pengin hemat, Epic Sale Traveloka adalah hal yang selalu kutunggu-tunggu. Biasanya banyak diskon hotel dan Xperience sampai besar-besaran.  Waktunya kumpulin bookingan hotel dan tiket Xperience.  Yang penting dah beli dulu, kan perginya bisa kapan-kapan. Kapan lagi kan ya dapat harga murah.

Jadi jangan bilang aku banyak duit buat liburan ya. Nggak...yaa..pinter-pinter kita aja beli hotel pas Epic Sale. Teman-teman mau liburan hemat? Yuuk serbu mumpung di Traveloka sedang ada Epic Sale dari tanggal 25 Juli sampai 11 Agustus 2024.

Teman-teman bisa mengunjungi website Traveloka  dan temukan promo dari Turkish Air line diskon sampai 50 persen dengan periode pemesanan mulai 29 Juli sampai 11 Agustus 2024.

Ada juga promo Hongkong Disneyland hemat sampai 20 persen setiap pembelian tiga tiket Disneyland. Atau teman-teman bisa menginap eksklusif di Accor hotel diskon sampai dengan satu juta mulai pemesanan 29 Juli 2024. Kode promo ada di aplikasi ya.

Nah buat temen-temen pengin mencoba naik kapal pesiar lagi ada promo nih dari Royal Caribbean Cruises. Kupon diskon sampai 6 juta dengan kode kupon CRUISEEPIC. Buruan pesan yuk karena kode kupon terbatas perharinya. Teman-teman bisa pesan dari tanggal 25 Juli sampai 29 Juli untuk perjalanan kapan pun. Berlaku satu kali pemesanan selama periode promo dan berlaku untuk semua metode pembayaran. Enak banget kan?

Selain itu ada juga paket wisata jelajah Singapura 4 hari 3 malam mulai dari 3 juta rupiah, paket wisata  ke Lombok 4 hari 3 malam mulai dari 4 juta rupiah dan berbagai paket wisata lainnya. Periode promo dari 25 Juli sampai 29 Juli untuk perjalanan kapanpun.

Oya buat teman-teman yang ingin liburan gratis bisa daftar jadi Traveloka Affiliate. Cukup membagikan link dan dapatkan point. Mayan kan kalau banyak yang klik link kita , kita dapat point. Point bisa kita tukarkan untuk menginap di hotel. Huhuuu bisa nginap di hotel dan liburan gratis kan? Cuzz yuk daftar.

Caranya mudah banget.

1. Buka aplikasi Traveloka 
2. Buka akun temen-temen 
3. Klik Traveloka Affiliate 
4. Klik daftar dan ikuti langkah-langkahnya.





24 komentar:

  1. Dieng memang bikin candu banget mba 😍keindahan alam nya terutama. Beneran pengalaman ter-epic dan menengangkan sangat, kebayang kanan-kiri jalan jurang dan lagi ada di area ketinggian pula.
    Untunglah momen tersebut tidak berjalan terlalu lama dan menemukan area perkampungan, auto bernafas legaaa.

    Penginapan CRA hotel and resto sangat nyaman, viewnnya pun cakep dan syukurlah bisa jalan-jalan ke Curug juga nih.

    Terkait Traveloka, memang selalu juara dan terbaik buat pesan penginapan saat akan bepergian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya CRA hotel emang view nya cakep banget. Makanya ini kami menginap lagi mbak di sana. Dulu pernah sih beberapa tahun lalu.

      Hapus
  2. Ih hebat sudah ke Dieng
    Aku masih sebatas cita-cita sejak 2012 haha
    Soalnya sekarang masih ada batita dan balita jadinya nunggu agak besaran dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mbak ke Dieng. Cakep banget. Aku aja candu. Sudah beberapa kali ke sana.

      Hapus
  3. Setuju kalau ke Dieng itu pasti bakalan punya kenangan tidak akan terlupakan!
    Saya pernah ke Dieng, saat itu ikut festival cukur rambut gimbal. Wah seru banget!
    Saya nginap di homestay jadi berbaur dengan masyarakat, wah asyik banget.
    Ikut pawai adat, ikut ke sumur tujuh kali, dan ikut berbagai tradisi lainnya.
    Yg paling gak kuat mandi walaupun udah pakai air hangat. Abis mandi tetap menggigil. Haha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah seru bangeet mbak. Bisa ikutan festival cukur rambut gimbal. Aku malah belum pernah.

      Hapus
  4. Aku pengin ke Dieng lagi belum jadi-jadi...hiks. Senang sekali dapat rekomendasi tempat menginap dan destinasi dari artikel ini. Memang ya secandu itu Dieng. Suamiku yang bulan Maret lalu ke sini mau naik ke Sindoro. Dan foto-fotonya itu sungguh bikin kumau ke situuu.
    Siip ini mumpung di Traveloka sedang ada Epic Brand Day dari tanggal 25 Juli sampai 11 Agustus 2024 bisa diserbu!

    BalasHapus
  5. Duh ini impian banget, udah lama mengidam-idamkan ke Dieng tapi sayangnya belum sempat soalnya kampung suami di Jember, Jawa Timur dan aku sendiri di Sumatera, jadi waktu liburan habis bolak-balik dua kota itu. Makasih lho jadi ada referensi kalau mau ke Dieng, apalagi pesan hotelnya juga mudah bisa lewat Traveloka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa mampir bentar mbak kalau pulkam ke Jatim. Disempatin aja.

      Hapus
  6. Perjalanan mudik yang menyenangkan mbak, singgah di beberapa tempat wisata yang pemandangannya sangat indah.

    Walau sempat ada kejadian horor, mesti nyetir di puncak Dieng dimalam hari, hal yang selama ini dihindari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Pertama kali nyetir jam 12 malam di ketinggian. Horor banget.

      Hapus
  7. Menyegarkan liburannya ke Dieng, Mak.
    Walaupun ada hal dadakan seperti ke curug, ternyata masih aman waktunya, gak yang terlalu terburu-buru juga. Siip ini rekomendasinya buat traveling bareng keluarga

    BalasHapus
  8. Dieng emang secandu itu sih Mak, pengen ke sana lagi. Tapi aku udah kapok kalau ke Dieng pas liburan,macetttt....

    BalasHapus
  9. Traveloka ini kudu diinstal di HP banget sih yaa.. karena gak hanya buat traveller, tapi buat event-event seru lainnya, ticketingnya jadi super gampang dan ada harga special.

    Sejujurnya, ka Nung gak kayak mamahnya anak-anak.
    huhuhu.. kayak anak tengah.. pas di fotoo.. mashaAllaa~
    Aura kegembiraan karena jalan-jalan ke Dieng nih.. udaranya sejuk menyegarkan dengan pemandangan dan tempat wisata yang memanjakan mata banget.

    Tabarakallahu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Traveloka wajib ada di hp mbak. Karena suka pesan hotel, tiket kereta atau bis kalau aku.

      Hapus
  10. Dieng selalu memesona.

    Perjalanan malam hari ke Dieng itu memang wow sekali rasanya. Selain jalan nanjak, berkelok, juga gelap. Kudu ekstra hati-hati.

    Wah, saya pas ke Dieng belum mampir ke Telaga Menjer nih. Semoga next time bisa ke sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan ke Telaga Menjer mbak. Cakep pemandangannya.

      Hapus
  11. Saya belum pernah ke dieng, pengen deh... Makasih sharingnya mak, saya tandain dulu hotel di wonosobonya, masya Allah indah banget ya pemandangan dari hotelnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nginep di CRA Hotel Wonosobo cakep pemandangannya mba

      Hapus
  12. Ternyata obyek wisatanya banyak yaaa di sana. Udah sering denger dataran tinggi Dieng maupun kota Wonosobo tapi belum pernah ke sana. Katanya emang adeeeemm yaaa. Semoga kyk gtu selamanya walau iklim mulai berubah ya huhu.
    Seru banget bisa maoin ke curug. Untuk tiket masuk ke kawasan wisata juga gak terlalu mahal yaa.
    Waah jd pengen ngecekin Traveloka juga nih, kali ada destinasi dan tiket yang cucok buat liburan ntar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo Mbak April. Sekali-kali harus main ke Wonosobo. Indaaah dan bikin candu...

      Hapus