Waktu menunjukkan jam 10 pagi saat aku tiba di Balai RW 11 KBA Pekayon. Suasana sejuk langsung terasa saat tiba di balai RW. Kontras sekali dengan udara panas yang kurasakan sepanjang jalan menuju ke sini. Bu Nurul dan Bapak Mulyanto menyambut dengan ramah. Seminggu sebelumnya sudah membuat janji dengan Bu Nurul selaku humas KBA Pekayon. Salut dengan KBA Pekayon yang wellcoming dengan saya yang melakukan wawancara.
KBA Pekayon terletak di di Kelurahan Pekayon Jaya - Kecamatan Bekasi Selatan, mencakup 4 RW yaitu RW 08 sd 11 dengan jumlah 950 KK, dan luas area sekitar 17 hektar.
Tak lama Bu Lala datang. Selanjutnya kami asyik mengobrol banyak hal tentang KBA Pekayon. Ini adalah kali kedua aku ke KBA Pekayon. Pertama kali datang tahun 2018 dalam rangka menulis untuk Anugerah Pewarta Astra saat itu. Lima tahun berselang sudah banyak yang berubah dari KBA Pekayon. Yang jelas lebih banyak prestasi yang diraih dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Ibu Lala Gozali (dok. KBA Pekayon) |
Ibu Lala Gozali adalah salah satu sosok dalam keberhasilan KBA Pekayon. Ibu Lala Gozali penggerak KBA pekayon ini merupakan wanita kelahiran Bandung tahun 1954. Di usianya beliau masih terlihat energik dan bersemangat mengelola dan menggerakkan KBA Pekayon. Terbukti dari beberapa postingan beliau di medsos beliau. Beliau aktif memposting kegiatan-kegiatan beliau di KBA Pekayon. Kegiatan membuat eco enzym, menimbang sampah, kegiatan ecoprint dan sebagainya. Tidak salah jika ibu-ibu di KBA Pekayon menunjuk beliau sebagai penggerak di KBA Pekayon berkat keaktifannya.
Selain sebagai penggerak KBA Pekayon ibu Lala Gozali juga dikenal sebagai desainer etnik. Baju-baju buatannya terbuat dari lurik dan berbagai bahan tradisional lainnya. Kini desain beliau bertambah dengan ecoprint yang ramah lingkungan. Bertema sustainable fashion yang saat ini banyak digandrungi para desainer.
Awal terpilihnya wilayah Pekayon sebagai KBA adalah adanya kegiatan lingkungan yang diawali oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon yang didirikan oleh ibu-ibu majelis taklim Darussalam yang ingin melestarikan lingkungan Pondok Pekayon Indah. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri dan lestari di lingkungan PPI. Kini Yayasan Peduli Lingkungan telah berusia 20 tahun. Yayasan ini terdiri dari 6 bidang yaitu Unit Kompos Pekayon, Unit Bank Sampah Lestari, Unit Pertanian Kota Harmoni, Unit TBM Manca, Unit Kerajinan dari limbah dan Unit Pemberdayaan Masyarakat.
Selanjutnya Bu Lala menjelaskan tentang beberapa kegiatan yang dilaksanakan di KBA Pekayon. Ada empat pilar dari CSR Astra yang dikembangkan yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.
Pilar Pendidikan
Untuk pilar pendidikan ada taman bacaan Manca. Keberadaan Manca ini sangat bermanfaat sekali khususnya untuk anak-anak kampung yang tinggal di belakang komplek Pondok Pekayon Indah. Mereka bisa membaca berbagai buku pengetahuan di sana. Buku-buku ini bisa dibaca di tempat namun tidak boleh dibawa pulang. Peran Astra di Manca selain menyumbang koleksi buku, Astra juga memberikan bantuan beasiswa setiap semester. Bu Nurul menjelaskan saat ini ada 60 beasiswa Astra yang diberikan kepada anak-anak dari berbagai tingkatan pendidikan. Jumlah penerima beasiswa ini setiap tahun terus meningkat mengingat lima tahun lalu saat saya berkunjung jumlah penerima beasiswa baru 35 orang.
Tulisan tentang KBA Pekayon lima tahun lalu bisa di baca di sini : Semangat Tak Pernah Padam di Kampung Berseri Astra Pekayon
dok.pri penulis |
Pilar Kesehatan
Di pilar kesehatan saat ini KBA Pekayon mempunyai empat Posyandu yang membawahi masing-masing RW. Jadi setiap RW membawahi satu buah Posyandu. Di pilar kesehatan ada berbagai macam kegiatan seperti senam pagi yang dilaksanakan setiap sabtu pagi dan diikuti oleh ibu-ibu.
Untuk kegiatan Posyandu saat ini kegiatannya sama seperti program yang digaungkan pemerintah yaitu menurunkan angka stunting. Dalam hal ini Posyandu KBA Pekayon bekerja sama dengan Puskesmas.
Pilar Kewirausahaan
Pilar Kewirausahaan adalah salah satu kegiatan yang sangat aktif lakukan oleh ibu-ibu di KBA Pekayon di bawah kepemimpinan ibu Lala. Di bidang kewirausahaan ini ada berbagai macam yang dilakukan oleh ibu-ibu terutama memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai lagi untuk dibuat barang-barang berharga dan bernilai ekonomis.
Kemarin sempat takjub saat Bu Lala menunjukkan sebuah tas yang eye catching. Sungguh tak meyangka jika tas tersebut dibuat dari tas kresek. Soalnya beneran keren dan tidak kelihatan terbuat dari tas kresek. Perpaduan warna hijau dan orange yang indah dipandang.
Tas tangan dari tas kresek (dok.pri) |
Minyak jelantah, barang yang tidak berharga ini disulap menjadi lilin dan sabun yang bernilai jual. Harganya rata-rata 10 ribu rupiah per buah. Ibu-ibu binaan di KBA Pekayon juga menjual minuman sehat dari kedelai dan berbagai herbal lainnya. Dari warga untuk warga. Dikelola perorangan, minuman tersebut ibu-ibu warga juga yang menjualnya.
Sambil mengobrol Bu Lala menunjukkan sebuah taplak meja dan kain ecoprint yang cantik. Huhuhu cantiik banget pokoknya. Beliau menjelaskan keunggulan kain eco print yang diproduksi di KBA Pekayon adalah berbasis lingkungan karena diiringi dengan menggalakkan penghijauan berbagai jenis tanaman yang tentunya daun daunnya baik untuk ecoprint. Kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh kelompok ibu ibu di empat RW.
dok : KBA Pekayon |
Kain-kain ecoprint ini selain ramah lingkungan ternyata juga mempunyai nilai ekonomis tinggi di tangan yang tepat. Di tangan ibu Lala sang penggerak KBA Pekayon yang juga seorang desainer nasional, kain-kain ecoprint dari KBA Pekayon ini dibuat busana, kerudung dan selendang, sedangkan percanya dibuat berbagai aksesoris, seperti tas, dompet dan topi. Selain misi sosial dan lingkungan , Ibu Lala juga memiliki misi ekonomi. Salut sekali dengan terobosan beliau.
Ibu Lala Gozali yang merupakan desainer ini bahkan pernah mengikuti fashion show dengan tema Sustainable Fashion di beberapa event, dan terakhir di Bekasi City Fashion Movement tentunya menggunakan bahan ecoprint karya-karya bersama kelompoknya.
Busana ecoprint karya Ibu Lala gozali ( sumber : Farah.id) |
Pilar Lingkungan
Di bidang lingkungan KBA Pekayon mempunyai kebun sayuran, hidroponik yang dikelola oleh KWT (Kelompok Wanita Tani ) Harmoni . Bertani secara hidroponik ini dibuat untuk mensiasati lahan perkotaan yang terbatas. Beberapa tanaman jenis sawi - sawian ditanam di sini. Perbedaan antara kebun hidroponik dan tanaman sayuran yang dikelola oleh kelompok tani wanita ini adalah tentang media yang digunakan.
Kebetulan kemarin baru empat hari dilakukan pembibitan, jadi belum dipindahkan ke instalasi hidroponiknya. Ada sekitar 500 an lubang bibit di kebun hidroponik ini.
Bibit sawi samhong ( dok. KBA Pekayon) |
Berbagai sayuran ditanam di pot - pot, penanaman di polybag, pembibitan di lahan tidur atau fasilitas umum dan bahu jalan.
Alhamdulilah kemarin diajak berkeliling di KBA Pekayon oleh Ibu Lala dan Ibu Nurul. Kami berkeliling ke rumah kompos, ke kebun KWT (kelompok tani wanita) dan berkeliling ke lingkungan yang asri.
Di area KWT ditanam berbagai macam bibit buah buahan seperti jeruk, jambu, belimbing, nangka, tin, pete, dan sayur sayuran seperti kelor, pare, buncis, cabai, dan kacang panjang. Tanaman sayuran tersebut bisa dipanen secara berkala oleh ibu-ibu di kelompok tani. Bisa menjadi komoditi ketahanan pangan lokal buat ibu-ibu setempat.
Ibu Nurul di kebun Kelompok Tani Wanita |
Di kebun kelompok tani wanita ini terdapat juga beberapa kompos untuk memupuk tanaman. Kemarin sempat mengobrol dengan Bapak ketua proklim 11 bapak Mulyanto yang menunjukkan beberapa karung kompos yang siap digunakan.
KBA Pekayon sendiri mempunyai rumah kompos. Di rumah kompos , ada mesin pencacah untuk mengolah kompos. Sayang kemarin pada saat datang belum jadwal untuk pembuatan kompos. Tapi kemarin sempat mengintip dari luar.
Proses pembuatan kompos ( Sumber : KBA Pekayon) |
Kompos dibuat dari sampah organik dari dapur dan daun-daunan dari pekarangan rumah warga. Jadi yayasan sudah menyiapkan tong sampah khusus di depan rumah bertuliskan Sampah Organik. Biasanya ada petugas khusus yang mengambil sampah tersebut.
Sumber : dok. Ibu Lala |
Sumber : KBA Pekayon |
Selanjutnya ditemani Ibu Lala dan Bu Nurul saya berkeliling ke beberapa RW di KBA Pekayon. Kontras dengan suasana Bekasi yang panas, suasana di KBA Pekayon ini sungguh adem. Di setiap rumah tampak tumbuhan hijau. Bahkan ada rumah yang mempunyai roof garden.
Bu Lala menjelaskan dengan keterbatasan tempat atau area menanam di beberapa rumah warga atau di fasilitas umum, KBA Pekayon mensiasati bertanam secara vertikultur, salah satunya dengan menggunakan pot-pot di dinding.
Pot-pot di dinding (dok.pri) |
Bu Lala bersama tanaman pot dinding (dok.pri) |
Ibu Lala dan Bu Nurul dengan telaten dan sabar mengajak saya berkeliling. Di beberapa tempat kami, saya, Bu Lala dan Bu Nurul berhenti. Biasanya Bu Lala atau Bu Nurul akan menjelaskan tentang jenis tanaman yang kami lewati. Di foto ini adalah jenis daun yang digunakan untuk ecoprint.
Daun untuk ecoprint (dok.pri) |
Taman Mahoni ( dok. IDN Times) |
KBA Pekayon di bawah kepemimpinan Pak Mulyanto dan Ibu Lala memang identik dengan tanaman hijau. Saat kami berkeliling kebetulan kami lewat di salah satu rumah warga. Akhirnya berhenti untuk ngobrol sebentar di rumah Ibu Ani. Kebetulan Ibu Ani sedang memetik mangga. Halaman rumah Bu Ani sungguh asri dan adem. Berbagai tanaman dari pohon besar ada di sana. Dari tanaman cabai, jahe, pandan hingga bermacam macam tanaman hijau. Ibu Ani mempersilahkan saat saya ijin untuk mengambil foto beliau di depan rumahnya.
Ibu Ani di depan rumah beliau yang asri (dok.pri) |
Prestasi KBA Pekayon
Sebagai kampung berprestasi dari Astra , KBA Pekayon kini mempunyai beberapa binaan. Bapak Mulyanto ketua RW sekaligus ketua Proklim 11 menjelaskan kalau saat ini KBA Pekayon membina 10 RW untuk belajar tentang kampung iklim. Sembilan RW dari Pekayon dan satu RW binaan dari Jati Asih.
Salah satu keberhasilan KBA Pekayon dalam membina KBA binaannya adalah salah satu binaannya yaitu dari RW Jati Asih meraih penghargaan Proklim utama dari sebelumnya Proklim madya.
Berkat kerja keras seluruh warga Pekayon dibawah Bapak Mulyanto dan Ibu Lala KBA Pekayon meraih penghargaan sebagai Proklim utama selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2018, 2019 dan 2021.
Proklim adalah program berlingkup nasional yang dikembangkan kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadapan perubahan iklim (Adaptasi) dan pengurangan emisi gas rumah kaca (Mitigasi)
Bahkan pada tahun 2022 KBA Pekayon memperoleh penghargaan sebagai Proklim Lestari. Proklim Lestari ini adalah penghargaan tertinggi dari kementerian Lingkungan Hidup. Saat ini KBA Pekayon didukung oleh beberapa lembaga seperti PT. Astra International. Tbk, Dinas Pertanian Bekasi, Kementrian lingkungan Hidup dan beberapa universitas yaitu Universitas Taruma Nagara, Universitas Muhammadiyah Jakarta dan UNISMA.
dok : KBA Pekayon |
I
Prestasi paling bergengsi yang diraih KBA Pekayon adalah memperoleh penghargaan Kampung Berseri Astra berkelanjutan dari Astra pada September 2023 kemarin. Semoga KBA Pekayon bisa terus mempertahankan prestasinya.
Saluuttt banget dan angkat topii utk sosok ibu yg amaziiingg ini
BalasHapusgokiilll, tetap kontribusi dgn paripurna.
usia tdk muda, semangaaattt tetap nyalaaa
Luar biasa semangatnya bu Lala ini, sangat patut di tiru. Menggerakkan bidang pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan di KBA Pekayon. Emang layak lah dapat penghargaan dari ASTRA, semoga semakin maju dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain
BalasHapusWah keren banget ya KBA Pekayon, tempat tinggal idaman bangetlah ini, ada pemilahan dan pengolahan sampah kolektif, kebun tanaman sendiri, seru banget kalau di rumah bisa aktif dan banyak kegiatan sesama warga.. semoga selalu jadi inspirasi ya KBA Pekayon...
BalasHapusKeren nih kebun Kelompok Wanita Tani bisa menciptakan komoditi ketahanan pangan lokal buat ibu-ibu dengan menanam berbagai macam sayur-sayuran dan buah-buahan. Mereka produktif sekali dan giat melaksanakan kegiatan ini. Salut buat Lala Gozali sebagai penggagasnya. Dengan prestasi ini semoga berkelanjutan sampai nanti.
BalasHapuswah keren nih KBA Pekayon ada 4 pilarnya. Apalagi ad ataman bacaan Manca buat anak-anak kampung. Cocok banget buat menumbuhka minat literasi ini mah. Ibu2 juga diberi edukasi terkait pemanfaatan limbah, trus ada kegiatan kewirausahaan juga. Keren prestasinya nih bu Lala.
BalasHapusMemang keren banget ya, programnya banyak dan berkelanjutan pula... Menginspirasi sekali... Pantas jika kba pekayon mendapat penghargaan...
BalasHapusMasya Allah, sangat menginspirasi nih. Mba Lala Gazali luar biasa dalam menggerakkan KBA Pekayon. Dari sayuran, buah, dan lainnya. Menjadi potensi yg bagus agar warga bisa mandiri secara ekonomi.
BalasHapusSeneng sekaliii melihat aktivitas Ibu-ibu dan warga yang diinisiasi oleh Ibu Lala Gozali.
BalasHapusRasanya KBA Pekayon bisa ditiru untuk daerah percontohan yang sukses memberdayakan 4 pilar sehingga produktif dan menghasilkan.
Wah, Bu Lala keren dan menginspirasi sekali ya. Ini ngasih manfaat banyak orang jadinya. Suka sama produk dan Busana ecoprint yang dihasilkan. Cakep banget dan pastinya akan membantu menjaga bumi kita
BalasHapusLuar biasa yaaa kemajuan yang dicapai oleh KBA Pekayon dalam banyak hal. Menginspirasi banget nih Bu Lala. Bahkan bisa menginisiasi pembuatan tas dari limbah plastik, disulap menjadi tas cantik dan fashionable gitu.
BalasHapusSemoga aman selalu ya KBA nya
BalasHapusSoalnya aku pernah kunjungi KBA tapi berhenti karena tidak ada support orang sekitar
Lala Gozali perlu dicontoh nih
Wah salut banget sama Bu lala
BalasHapusBisa menjaga kelestarian lingkungan dan tetap bisa produktif
Masya Allah banyak belajar dari tulisan ini dan sosok dari bu Lala sangat menginspirasi. Bagaimana menjadikan diri manusia yang bermanfaat bagi sesama. Jadi rimender juga dan semangat buat diri lebih baik
BalasHapusSelalu terharu kalau lihat ibu-ibu yang masih aktif bergerak dan menginspirasi. Ngerasa diri nggak begitu berguna dan makin semangat untuk bisa menginspirasi dengan cara yang berbeda. Salut
BalasHapusWah, kampungnya asri sekali. Ternyata bisa ya menanam tanaman dan sayuran dengan cara sederhana tapi tetap berhasil memberikan manfaat. Ditempel di dinding juga bisa ternyata. Pingin bikin yang kayak gitu juga, ah.
BalasHapusKeren banget ya kegiatan di KBA Pekayon ini. Salut dengan semangat Bu Lala, usia tak lagi muda tapi semangatnya luar biasa. Semoga jadi inspirasi untuk daerah yang lainnya...
BalasHapusMasyaallah, Bu Lala inspiratif bangeettt... seneng lihat ibu-ibu yang tetap berkarya dan bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Kaya gini ini nggak semua mau dan konsisten. Panjang umur ya, bu sehat selalu.
BalasHapus