dok. Mas Sofi |
Minggu, 29 Oktober 2023
Achmad Sofiyudin Sang Ksatria Bumi Phala dari DSA Muncar
Kamis, 26 Oktober 2023
Lala Gozali, Sosok dibalik Proklim Lestari, KBA Pekayon
Waktu menunjukkan jam 10 pagi saat aku tiba di Balai RW 11 KBA Pekayon. Suasana sejuk langsung terasa saat tiba di balai RW. Kontras sekali dengan udara panas yang kurasakan sepanjang jalan menuju ke sini. Bu Nurul dan Bapak Mulyanto menyambut dengan ramah. Seminggu sebelumnya sudah membuat janji dengan Bu Nurul selaku humas KBA Pekayon. Salut dengan KBA Pekayon yang wellcoming dengan saya yang melakukan wawancara.
KBA Pekayon terletak di di Kelurahan Pekayon Jaya - Kecamatan Bekasi Selatan, mencakup 4 RW yaitu RW 08 sd 11 dengan jumlah 950 KK, dan luas area sekitar 17 hektar.
Tak lama Bu Lala datang. Selanjutnya kami asyik mengobrol banyak hal tentang KBA Pekayon. Ini adalah kali kedua aku ke KBA Pekayon. Pertama kali datang tahun 2018 dalam rangka menulis untuk Anugerah Pewarta Astra saat itu. Lima tahun berselang sudah banyak yang berubah dari KBA Pekayon. Yang jelas lebih banyak prestasi yang diraih dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Ibu Lala Gozali (dok. KBA Pekayon) |
Ibu Lala Gozali adalah salah satu sosok dalam keberhasilan KBA Pekayon. Ibu Lala Gozali penggerak KBA pekayon ini merupakan wanita kelahiran Bandung tahun 1954. Di usianya beliau masih terlihat energik dan bersemangat mengelola dan menggerakkan KBA Pekayon. Terbukti dari beberapa postingan beliau di medsos beliau. Beliau aktif memposting kegiatan-kegiatan beliau di KBA Pekayon. Kegiatan membuat eco enzym, menimbang sampah, kegiatan ecoprint dan sebagainya. Tidak salah jika ibu-ibu di KBA Pekayon menunjuk beliau sebagai penggerak di KBA Pekayon berkat keaktifannya.
Selain sebagai penggerak KBA Pekayon ibu Lala Gozali juga dikenal sebagai desainer etnik. Baju-baju buatannya terbuat dari lurik dan berbagai bahan tradisional lainnya. Kini desain beliau bertambah dengan ecoprint yang ramah lingkungan. Bertema sustainable fashion yang saat ini banyak digandrungi para desainer.
Awal terpilihnya wilayah Pekayon sebagai KBA adalah adanya kegiatan lingkungan yang diawali oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon yang didirikan oleh ibu-ibu majelis taklim Darussalam yang ingin melestarikan lingkungan Pondok Pekayon Indah. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri dan lestari di lingkungan PPI. Kini Yayasan Peduli Lingkungan telah berusia 20 tahun. Yayasan ini terdiri dari 6 bidang yaitu Unit Kompos Pekayon, Unit Bank Sampah Lestari, Unit Pertanian Kota Harmoni, Unit TBM Manca, Unit Kerajinan dari limbah dan Unit Pemberdayaan Masyarakat.
Selanjutnya Bu Lala menjelaskan tentang beberapa kegiatan yang dilaksanakan di KBA Pekayon. Ada empat pilar dari CSR Astra yang dikembangkan yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.
Pilar Pendidikan
Untuk pilar pendidikan ada taman bacaan Manca. Keberadaan Manca ini sangat bermanfaat sekali khususnya untuk anak-anak kampung yang tinggal di belakang komplek Pondok Pekayon Indah. Mereka bisa membaca berbagai buku pengetahuan di sana. Buku-buku ini bisa dibaca di tempat namun tidak boleh dibawa pulang. Peran Astra di Manca selain menyumbang koleksi buku, Astra juga memberikan bantuan beasiswa setiap semester. Bu Nurul menjelaskan saat ini ada 60 beasiswa Astra yang diberikan kepada anak-anak dari berbagai tingkatan pendidikan. Jumlah penerima beasiswa ini setiap tahun terus meningkat mengingat lima tahun lalu saat saya berkunjung jumlah penerima beasiswa baru 35 orang.
Tulisan tentang KBA Pekayon lima tahun lalu bisa di baca di sini : Semangat Tak Pernah Padam di Kampung Berseri Astra Pekayon
dok.pri penulis |
Jumat, 20 Oktober 2023
Keputih Tegal Timur, Transformasi Kampung Kumuh Menjadi Kampung Unggulan
Tinggal di kota besar mungkin impian bagi sebagian orang.
Bayangan tentang gemerlap mall dan tempat hiburan di kota, segala macam yang
dibutuhkan tersedia, mudah mencari kerja, transportasi publik tersedia 24 jam,
fasilitas umum terawat dan terjaga menjadi daya tarik laksana laron terpesona
oleh pendar lampu dan cahaya. Namun di balik gemerlap kota tersembunyi
tempat-tempat yang tidak banyak orang tahu kenyataannya. Salah satunya adalah
Kampung Keputih Tegal Timur di Surabaya.
Kampung Keputih Tegal Timur Zaman Dahulu
Kampung Keputih Tegal Timur di era tahun 1990 hingga awal tahun
2000an dikenal sebagai salah satu kampung kumuh di Surabaya. Lokasinya yang
dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir menjadikan predikat kampung kumuh sangat
melekat. Apalagi ditinjau dari sejarahnya berdirinya kampung Keputih Tegal
Timur ini karena latar belakang para penghuni yang mayoritas merupakan
pendatang dan mencari nafkah sebagai pemulung. Pada tahun 2000 sekitar 120 KK
yang menghuni wilayah tersebut memperjuangkan agar tempat tinggal mereka diakui
sebagai kampung bagian dari kota Surabaya.
Dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah, bekas tambak, dipandang
sebelah mata karena dianggap sebagai daerah buangan membuat Kampung Keputih
Tegal Timur tampak seolah tempat kumuh yang dipaksa menjadi tempat tinggal.
Limbah industri yang berasal dari limbah pabrik lampu, limbah minyak dan
berbagai limbah industri lain dibuang di daerah ini.
Kesan kumuh, kotor, berantakan, kelam, ditambah dengan letak
kampung yang berdekatan dengan laut sehingga udara terasa panas menambah kesan
gersang kampung Keputih Tegal Timur. Kondisi tak layak huni kampung ini
diperparah oleh minimnya pasokan air bersih dan munculnya berbagai belatung
yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah di sepanjang jalan menuju kampung.
Namun masyarakat yang kompak dan selalu ingin saling membantu menarik pihak
Astra Indonesia untuk mengembangkannya menjadi Kampung Berseri Astra sehingga
bertransformasi menjadi kampung layak huni.
Kampung Keputih Tegal Timur Sebagai Kampung Berseri Astra
Program Kampung Berseri Astra merupakan program Corporate
Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Astra Indonesia sebagai pelaku
industri yang peduli dengan pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan
masyarakat. Program Kampung Berseri Astra pada dasarnya memiliki konsep
mewujudkan wilayah perkampungan sebagai lingkungan yang asri, bersih, rapi,
hijau dan layak huni sebagai tempat tinggal masyarakat yang sehat, produktif
dan cerdas.
Kampung Keputih Tegal Timur bukan satu-satunya kampung yang dibimbing menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) Selain Kampung Keputih Tegal Timur di Surabaya Astra juga melaksanakan program Kampung Berseri Astra di enam wilayah lainnya, yaitu Pasirluyu – Bandung , Suoh – Lampung, Sungai Bambu – Jakarta, Warakas – Jakarta, Papanggo – Jakarta, dan Cakung Barat – Jakarta.
Perencanaan pembangunan dan pengembangan
Kampung Keputih Tegal Timur Surabaya dilakukan dalam tiga tahap. Pada 2013 –
2014 kampung Keputih Tegal Timur diubah menjadi kampung yang bersih dan asri,
pada Tahun 2015 –2016 kampung ini membuktikan layak dinobatkan sebagai pusat
wisata edukatif hingga puncaknya pada tahun 2020 kampung yang dulu kumuh kini
dikenal sebagai salah satu ikon kota Surabaya.
Sebagai Kampung Berseri Astra, kampung
Keputih Tegal Timur mendapatkan bantuan fasilitas unit pengolahan air bersih.
Pihak Astra juga memfasilitasi pelatihan budidaya tanaman hias dan pembuatan
pupuk kompos sehingga lingkungan kampung tampak bersih, hijau dan asri. Tak
lupa didirikan pula bank sampah yang mampu memotivasi masyarakat untuk memilah
sampah organik dan anorganik sehingga bernilai ekonomis. Sampah organik diolah
menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi produk
kerajinan tangan dan yang berupa botol PET bisa disetor ke tempat pengolahan
bijih plastik sehingga membantu masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan.
sumber : IG KBA Keputih |
Astra juga membantu mengupayakan pendidikan untuk anak-anak usia dini. Rumah pintar didirikan Astra sebagai tempat pendidikan anak-anak usia dini melalui berbagai kegiatan permainan tradisional dan edukatif yang diprakarsai para relawan, salah satunya dari organisasi nirlaba Tunas Hijau.
Salah satu saksi mata perubahan kampung kumuh
Keputih Tegal Timur menjadi kampung unggulan adalah Bapak Tri Priyanto. Beliau merupakan perwakilan warga kampung
yang diajukan warga untuk mewakili kampung Keputih Tegal Timur yang saat itu
masih berupa kampung kumuh untuk hadir memenuhi undangan dari Kecamatan Keputih
yang mengadakan sosialisasi program Kampung Berseri Astra pada tahun 2013.
Awalnya sosok lelaki paruh baya ini sempat ragu. Beliau meragukan kesiapan
masyarakat di kampungnya untuk menerima bantuan dan bimibingan tersebut.
Sejumlah program yang ditawarkan adalah water
treatment plant, yakni menganut prinsip mengolah air sungai menjadi air bersih
. Program lainnya adalah penataan lingkungan melalui penanaman produktif,
recycle air wudhu , bank sampah, rumah hijau dan rumah pintar.
sumber : youtube |
Bapak Tri pula yang menyaksikan bahwa
program penghijauan yang digagas Astra sempat menemui kegagalan. Sekitar 6000
bibit tanaman terong, tomat, cabe tidak semua berhasil tumbuh hingga layak
panen, sebagian mati karena tak mampu bertahan dengan cuaca. Hingga kemudian
2000 bibit diberikan sebagai pengganti namun juga belum memberikan hasil yang
memuaskan. Akhirnya masyarakat kampung Keputih Tegal Timur memilih
membudidayakan tanaman hias dan tanaman obat keluarga yang mampu berkembang
dengan baik hingga sekarang.
sumber : blog prita hw |
Perjuangan Bapak Tri dan rekan-rekan
tidak berhenti sampai di titik kampung telah menjadi tempat yang asri dan layak
huni. Bersama bimbingan Astra kampung Keputih Tegal Timur berkiprah menjadi
kampung wirausaha mandiri. Berbagai UMKM dirintis dan didirikan. Salah sarunya
adalah UMKM jamur yang merupakan unit usaha mulai dari produksi hingga mengolah dan memasarkan.
Berubahnya kampung Keputih Tegal Timur
menjadi Kampung Berseri Astra bukanlah hal mudah, tetapi sekaligus juga
berhasil memberikan contoh bahwa dengan kerja keras dan kerja sama pemerintah,
pengusaha dan masyarakat mengubah kampung kumuh menjadi kampung yang layak
menjadi pusat percontohan bukanlah hal mustahil. Semoga di masa depan semakin
bertumbuh Kampung-Kampung Berseri Astra di seluruh pelosok nusantara.
Jumat, 13 Oktober 2023
Nurman Farieka Bandung Jawa Barat Penyulam Sepatu Kulit Kaki Ayam
Berdagang tidak hanya butuh skill dan modal tetapi juga kemauan untuk berinovasi tiada henti agar tak tertinggal dalam berkompetisi. Hal inilah yang disadari oleh Nurman Farieka, pemuda dari gang Subur, Kecamatan Regol Bandung ini melesat bersama UMKMnya menembus dunia berkat produk sepatu dari kulit kaki ayam.
Perjuangan Nurman Memproduksi Sepatu dari Kulit Kaki Ayam
Kaki atau kaki ayam lazimnya diolah menjadi kripik yang gurih renyah, kaki ayam pun bisa dimanfaatkan untuk aneka masakan mulai sup kaki ayam hingga ceker bumbu pedas. Namun baik kripik ceker maupun masakan olahan kaki ayam keduanya tidak membutuhkan kulit ceker. Sebelum diolah kaki-kaki ayam tersebut dibuang kulitnya terlebih dahulu. Siapa yagn mengira limbah berupa kulit kaki ayam yang seolah tak berharga di tangan Nurman bisa disulap menjadi produk-produk sepatu bernilai ekonomi tinggi.
Sepatu Hirka ( IG: Nurman Farieka) |
Kemampuan Nurman membuat sepatu dari kulit kaki ayam merupakan warisan pengetahuan dari sang ayah, Fatah Faturahman. Bapak Fatah pernah bereksperimen menyamak kulit kaki ayam sekitar awal tahun 2000-an. Namun hasil coba-cobanya itu tidak dikembangkan lebih lanjut. Nurman kemudian tergerak untuk mencoba melanjutkan eksperimen sang ayah dan membentuk kulit hasil samakan menjadi sepatu.
Senin, 09 Oktober 2023
Ritno Kurniawan, Sang Pengubah Pembalak Liar Menjadi Pemandu Wisata yang Cinta Lingkungan
Pembalakan
liar telah menjadi salah satu permasalahan serius bagi upaya pelestarian dan
konservasi hutan di Indonesia. Manusia dan hutan tidak dapat dipisahkan.
Manusia sangat tergantung pada hutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hutan
menjadi andalan manusia dalam eksplorasinya yang berupa kayu, getah, daun,
kulit batang pohon dan berbagai hasil hutan lainnya. Tak jarang manusia harus
mengalihfungsikan hutan sebagai lahan perkebunan dan pertanian, pembalakan liar
meraja lela. Terbukti bahwa keberadaan hutan sangat dipengaruhi perilaku
manusia. Jika manusia terlalu serakah dan mengeksplorasi hasil hutan tanpa
tindakan konservasi dapat dipastikan hutan akan musnah.
Di
sisi lain pembalak liar yang sangat tergantung pada hutan akan kesulitan
menemukan mata pencaharian jika hanya dilarang tetapi tidak ditawarkan jalan
keluar. Hal yang pelik ini menarik perhatian Ritno Kurniawan, sosok pemuda dari
Padang Pariaman untuk mengajak para pembalak liar menghentikan aktivitas
merusak hutan namun sekaligus mengupayakan jalan keluar agar para pembalak liar
tetap punya penghasilan sebagai pemandu wisata.
Tidak
banyak anak-anak muda yang merantau menuntut ilmu kemudian kembali ke kampung
halaman dan membuka lapangan pekerjaan. Ritno Kurniawan adalah satu dari sekian
pemuda yang memutuskan kembali demi membangun kampung halaman usai menuntaskan
Pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gajahmada Yogyakarta. Kecintaannya
pada lingkungan sejak masih duduk di bangku kuliah menggugah keresahannya
menyaksikan aktivitas pembalakan liar di kampung halamannya masih menjadi
warisan turun temurun.
Rabu, 04 Oktober 2023
Alfira Oktaviani, Penggagas Ecoprint Kain Lantung
Gaya hidup berkelanjutan atau yang bisa disebut sustainable lifestyle sedang marak belakangan ini. Kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam beraktivitas agar tidak merusak lingkungan memotivasi untuk memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan sebagai bahan makanan dan sandang, memanfaatkan bahan-bahan bekas atau bahan yang ramah lingkungan dalam setiap sendi aktivitas. Salah satu brand fashion yang memperkenalkan busana ecofashion adalah Semilir Ecoprint yang diinisiasi oleh Alfira Oktaviani.
Semilir, Trend Eco
Fashion yang Ramah Lingkungan
Semilir Ecoprint dapat disebut sebagai ikon dalam
industry sustainable fashion di Indonesia. Proses pembuatan Semilir Ecoprint menggunakan
bahan-bahan ramah lingkungan. Bahan dedaunan menjadi ciri khas brand yang
menonjol dalam gaya hidup berkesinambungan. Motif-motif Semilir Ecoprint yang
unik dan mengangkat warisan budaya Indonesia merupakan alasan Semilir patut
dibanggakan.
Salah satu keunggulan Semilir adalah penggunaan kulit
kayu lantung Bengkulu dalam proses ecoprint. Sebelumnya mungkin tidak banyak
yang mengetahui bahwa Bengkulu memiliki kayu khas asli daerahnya. Bahkan kulit
kayunya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni fashion yang unik,
cantik sekaligus ramah lingkungan.
sumber : IG semilir_ecoprint |
Semilir Ecoprint mulai dikenal masyarakat di akhir
tahun 2018. Alfira Oktaviani, atau yang biasa disapa sebagai Fira bereksperimen
membuat brand Semilir sejak awal tahun 2018. Kerja kerasnya selama setahun
menghasilkan karya fashion yang elegan dan menarik perhatian masyarakat pecinta
adibusana.