Percakapan suatu pagi di sekolah saat terima raport.
" Ini hasil raport Faris semester ini Bu, masih banyak yang perlu ditingkatkan", kata wali kelas si kakak.
Tiba-tiba hatiku mencelos. Iyaa...rasanya sedih dan campur aduk. Apalagi melihat teman baik si kakak menerima piala juara kelas semester itu. Sering berpikir kenapa anak-anakku tidak pernah juara kelas. Kenapa rangking anakku tidak tiga besar atau sepuluh besar. Hati ini langsung membanding-bandingkan raportku yang selalu tiga besar sejak SD sampai SMA. Terus membandingkan rapot anakku dengan ayahnya yang selalu juara umum saat di sekolah.
Sedih? Itu pasti. Mungkin aku yang terlalu berharap banyak kepada anak-anakku. Aku terlalu berekspetasi lebih. Aku ingin mereka seperti kami saat masih sekolah. Maju ke depan kelas untuk menerima piala atau piagam saat penerimaan rapot. Lebih sedih lagi saat melihat anak-anak sahabatku yang pintar-pintar seperti ibunya. Rasanya aku gagal menjadi seorang ibu yang bisa mencetak juara. Huhuhu....