Sebagai orang yang jarang ke puncak, kami kurang familiar dengan berbagai kuliner yang ada di sana kecuali sate kambingnya yang terkenal dan ada beberapa warung sate di pinggir jalan.
Lebaran Idul Adha kemarin kami lebaran di puncak di sekitar kota Bunga. Kebetulan si ayah puasa Arafah. Jadi kami cari makan di sekitar kota Bunga. Karena malam sebelumnya gak pakai survey dulu dan main masuk restoran, kali ini kita browsing dulu.
Eh ternyata ada Mie ayam enak dekat hotel. Jadi lah jam 5 an kita kesana. Masih ada waktu buat nunggu sambil nunggu adzan magrib tiba. Sepertinya Mie ayam coet ini terkenal. Terbukti parkirannya penuh mobil dan motor.
Karena gazebo di depan penuh kita makan di teras saja. Jadi rumah makan ini terdiri dari 3 bagian. Beberapa gazebo di luar, kursi-kursi di teras dan kursi di bagian dalam. Sebagian besar pengunjung memilih makan di gazebo luar dan teras, jadi bagian dalam kosong.
Selain karena menunya menggoda selera, harga di rumah makan Mie ayam coet ini murah-murah. Makanya rame banget di luar. Mungkin karena harganya murah dan rasanya enak jadi rame.
Selain mie ayam, bakso, kami juga memesan lalapan lele, sambal pete yang sangat menggugah selera dan ayam goreng. Ditambah es jeruk, kopi, teh dan kelapa muda kami hanya menghabiskan 170 ribuan saja. Murah yaa..
Yang menarik baik mie ayam atau bakso disajikan panas-panas di atas Anglo. Jadi masih ada asapnya. Menjadi daya tarik tersendiri.
Jalan-jalan ke puncak? Jangan lupa mampir mie ayam coet teh Yuyun ya. Oke guys sampai jumpa di catatan perjalanan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar