Maret sebentar lagi berakhir, sudah tiga bulan menjalani tahun 2021. Tahun yang berat buat sebagian orang yang terkena dampak covid 19. Anak-anak belajar daring dari rumah, para ayah juga bekerja dari rumah.
Sejak diberlakukannya daring awal Maret 2020 semua pembelajaran dilakukan di rumah. Termasuk anak-anakku juga belajar di rumah. Saat beberapa anak mengeluh tentang bosannya atau susahnya belajar daring kedua anakku malah lebih menikmati. Dengan belajar di rumah mereka lebih punya banyak waktu untuk mengerjakan passionnya. Kebetulan keduanya tertarik dengan fotografi, videografi dan editing video. Apalagi si sulung. Dia sangat tertarik dengan semua hal yang berhubungan dengan desain grafis dan photo manipulation. Selama daring jika ada waktu setiap harinya dia mengasah kemampuan photoshopnya. Sejak kelas 5 SD dia belajar adobe photoshop secara otodidak. Kini dia kelas 9 dan sejak daring ada kesempatan untuk mengikuti berbagai kursus online photoshop dan desain grafis untuk pertama kalinya.
Karena hobinya desain grafis. Berbagai font berlisensi dia beli, tools-tools berbayar juga dia beli untuk menunjang hobinya. Sebagai orang tua yang baik tentu saja aku mensupportnya meski font-font berlisensi dan tools-tools berbayar itu harus dibeli dengan dolar. Melihat semangat dan antusiasnya belajar desain grafis dan videography membuatku bangga meski pada awalnya dia belajar secara otodidak.
Suatu hari dia berteriak kegirangan saat mendapatkan klien pertamanya. Berjam-jam dia habiskan untuk mengerjakan project pertamanya, yaitu edit photoshop dengan tingkat kesulitan agak tinggi. Hasilnya memang tidak seberapa, hanya cukup untuk membeli 10 mangkok bakso. Namun aku bisa melihat rasa puas dan rasa bangga di binar matanya. Yaah finally di kelas 9 atau 3 SMP dia bisa menghasilkan dari apa yang menjadi passionnya. Singkat cerita si klien ini sampai repeat order sampai 6 kali karena puas dengan hasil edit photoshop anakku. Oya si sulung ini juga bikin blog sendiri yang berisi beberapa portofolionya di dunia desain grafis.