Berwisata ke Ayanaz Candi Gedong Songo di Era New Normal

Sudah lama banget pengin main ke Ayanaz sejak beberapa tahun lalu. Balon-balon raksasa dengan latar belakang pemandangan khas pegunungan bersliweran di time line facebook dan Instagram. Sebagai emak-emak yang suka main mupeng banget.

Sayangnya tiap pulang kampung belum sempat mampir ke sana. Selain waktunya cuma sebentar, waktunya juga biasanya habis buat silaturahim. Kebetulan kemarin kami pulang kampung, masih ada sedikit waktu luang. Jadi dari Semarang sebelum ke Magelang kita sempetin main ke Ayanaz sebentar.

Pemandangan indah bunga warna-warni tampak di pinggir jalan sepanjang perjalanan dari Bandungan ke Ayanaz. Banyak kebun bunga yang memanjakan mata milik para petani bunga. Dan beberapa kilometer sebelum Ayanaz tampak Taman Bunga Celosia di sebelah kiri jalan.

Beberapa meter sebelum tiba di parkiran, ada petugas yang mengatur arus lalu lintas kendaraan ke parkiran. Jadi kendaraan dari atas dan yang mau ke atas diatur agar tidak naik dan turun dalam waktu bersamaan.

Pas sampai parkiran nanya ke petugas dimana Ayanaz berada. Ternyata Ayanaz ini berada di kawasan Candi Gedong Songo. Oalaaah....selama aku mengira Ayanaz berada di dekat Candi Gedong Songo. Tapi nggak tau kalau ternyata satu kawasan.

Untuk masuk ke Ayanaz kita harus membeli tiket ke Gedong Songo dulu. Harga tiketnya 10 ribu rupiah untuk dewasa dan gratis buat anak 5 tahun ke bawah.

Ayanaz terletak di candi pertama. Jadi kita harus belok kiri sebelum candi pertama. Sebelum memasuki Ayanaz ada beberapa wastafel dengan sabun. Pengunjung diharuskan cuci tangan sebelum masuk kawasan Ayanaz. Ada petugas yang berjaga dan mengingatkan pengunjung untuk cuci tangan. Harga tiketnya 25 ribu rupiah untuk dewasa dan 10 ribu untuk anak-anak. Kita juga dapat voucher potongan 5 ribu rupiah untuk pembelian minuman di sana.

Setelah cuci tangan kita juga diukur suhunya baru diijinkan masuk ke Ayanaz. Oya ternyata kalau ke Ayanaz kita harus pilih waktu yang tepat. Kemarin kita sampai sana jam setengah dua siang. Dan panass banget. Boro-boro rebahan di keranjang dengan banyak bantal besar. Cari tempat teduh dan nggak panas saja susah. Mau foto-foto jika anglenya tidak tepat juga backlight. 

Sambil menunggu matahari tidak terlalu panas, kita duduk - duduk di beberapa kursi santai yang ada di sana. Jam setengah tiga matahari sudah tidak terlalu panas. Jadi kita bisa berkeliling dan berfoto di beberapa tempat termasuk ke beberapa sangkar dengan bantal-bantal besar.

Meski new normal tampaknya beberapa wisatawan sudah mulai berwisata. Nyatanya parkiran Candi Gedong Songo sudah mulai penuh. Banyak juga  pengunjung yang selfie di Ayanaz. Tentu saja dengan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Penasaran dengan balon-balon yang ada di Turki? Kita juga bisa melihatnya di Ayanaz. Ada beberapa balon yang bisa dipakai untuk berfoto.

Oya kita bisa bermain di balon-balon bening raksasa seperti fotoku di bawah ini. Kirain gratis. Ternyata kita harus bayar 5 ribu perorang. Asyik juga sih bisa main dengan banyak bola-bola kecil di balon raksasa. Sayangnya salah waktu. Jadi panas banget. Jadinya kita numpang foto aja deh. Abis itu langsung keluar nggak tahan panasnya.

Teman-teman berencana main ke Bandungan Semarang? Jangan lupa main ke Candi Gedong Songo dan Ayanaz ya. Sampai jumpa di catatan perjalananan berikutnya.