Pernah punya lagu favorit saat kecil dan masih sekolah? Pasti punya dong. Dulu saat masih SD aku suka sekali memandangi peta Indonesia besar yang tertempel di dinding belakang kelas sambil menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke.
Saat aku dewasa keinginan mengunjungi daerah-daerah di Indonesia menjadi impian. Sayangnya belum sempat keliling daerah di Indonesia sudah nikah duluan. Dan sekarang tambah tidak mungkin karena tiap bepergian aku pasti mengajak suami dan anak-anak. Alhasil mengunjungi beberapa daerah di Indonesia tinggal impian karena keterbatasan biaya bawa pasukan lengkap. hihihi..
Karena keterbatasan biaya aku belum bisa menginjakkan kaki di seluruh daerah di Indonesia. Baru beberapa daerah di Jawa, Bali, Madura , Bangka dan Kalimantan yang pernah aku singgahi. Daerah lainnya masih menjadi impian sampai sekarang.
Karena keterbatasan biaya aku belum bisa menginjakkan kaki di seluruh daerah di Indonesia. Baru beberapa daerah di Jawa, Bali, Madura , Bangka dan Kalimantan yang pernah aku singgahi. Daerah lainnya masih menjadi impian sampai sekarang.
Kali ini aku akan bercerita tentang perjalananku ke Kota Pontianak tiga tahun lalu. Yup....mengunjungi Kalimantan merupakan salah satu cita-citaku yang akhirnya tercapai.
Jaman SD mendengar kata Kalimantan yang ada di kepala adalah suku Dayak. Setelah kuliah melihat beberapa teman kuliah yang keturunan suku Dayak dan berkulit putih membuatku penasaran dengan Kalimantan. Dan kesempatan mengunjungi Kalimantan terutama Pontianak baru terwujud 3 tahun yang lalu.
Jaman SD mendengar kata Kalimantan yang ada di kepala adalah suku Dayak. Setelah kuliah melihat beberapa teman kuliah yang keturunan suku Dayak dan berkulit putih membuatku penasaran dengan Kalimantan. Dan kesempatan mengunjungi Kalimantan terutama Pontianak baru terwujud 3 tahun yang lalu.
Pontianak Kota Khatulistiwa
Pontianak memang terkenal dengan Kota Khatulistiwa karena Pontianak dilalui oleh garis khatulistiwa. Pontianak dikenal dengan Kota Khatulistiwa karena dilalui oleh garis lintang 00. Di Siantan bagian utara Kota Pontianak berdiri Tugu Khatulistiwa sebagai tonggak garis ekuator.
Ada dua tugu khatulistiwa. Satu di luar dan satu lagi berada di dalam bangunan kubah. Tugu yang berada di luar ini adalah duplikat tugu asli yang besarnya lima kali lebih besar dari tgu asli. Tugu yang asli berada di dalam kubah dan terdapat di tengah-tengah bangunan. Di dinding bangunan kubah terdapat beberapa foto matahari, garis lintang dan garis bujur.
Rumah Radank
Jika berkunjung ke Pontianak jangan lupa untuk mengunjungi salah satu ikon Pontianak yaitu Rumah Radank. Rumah Radank ini adalah replika rumah adat Dayak di Kalimantan. Biasanya rumah adat ini digunakan untuk kegiatan kebudayaan atau untuk upacara adat masyarakat Pontianak.
Menyusuri Sungai Kapuas
Tidak pernah membayangkan kalau aku bisa menyeberangi sungai terbesar di Kalimantan ini. Dulu...aku cuma bisa membayangkan Sungai Kapuas melalui novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpao Merahnya Tere Liye. Maklum penggemar berat Tere Liye, jadi cerita Sungai Kapuas menempel di kepala karena sebagai latar cerita novel. Ternyata aku bisa merasakan menyeberangi sungai ini dengan kapal feri.
Pengalaman menyusuri Sungai Kapuas merupakan pengalaman tak terlupakan. Membunuh rasa penasaran bertahun-tahun tentang sungai yang biasanya hanya kujumpai di pelajaran geografi. Semoga suatu saat nanti bisa menyusuri sungai-sungai besar lainnya di Indonesia.
Transportasi ke Pontianak
Dari Jakarta kita bisa menggunakan pesawat untuk ke Pontianak. Ada banyak maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta ke Pontianak. Salah satunya adalah Garuda Indonesia. Sekarang membeli tiket pesawat lebih mudah karena adanya berbagai situs online. Salah satunya adalah Skyscanner. Tiket Pesawat Garuda Indonesia bisa kita dapatkan melalui situs online Skyscanner.
Skyscanner adalah mesin pencarian travel yang membantu menemukan tiket pesawat murah, hotel dan sewa mobil dalam hitungan detik untuk jutaan destinasi travel di dunia.
Ini secuil ceritaku tentang perjalanan jelajah nusantara. Pasti teman-teman punya cerita menarik tentang daerah-daerah di Indonesia. Ceritakan yuk di blog agar lebih banyak orang tahu tentang kekayaan bangsa Indonesia.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.
Ada dua tugu khatulistiwa. Satu di luar dan satu lagi berada di dalam bangunan kubah. Tugu yang berada di luar ini adalah duplikat tugu asli yang besarnya lima kali lebih besar dari tgu asli. Tugu yang asli berada di dalam kubah dan terdapat di tengah-tengah bangunan. Di dinding bangunan kubah terdapat beberapa foto matahari, garis lintang dan garis bujur.
Tugu di luar (bersama om dan tante) |
Tugu di dalam |
Bagian dalam tugu |
Rumah Radank
Jika berkunjung ke Pontianak jangan lupa untuk mengunjungi salah satu ikon Pontianak yaitu Rumah Radank. Rumah Radank ini adalah replika rumah adat Dayak di Kalimantan. Biasanya rumah adat ini digunakan untuk kegiatan kebudayaan atau untuk upacara adat masyarakat Pontianak.
Rumah Radank (sumber: borneochannel) |
Menyusuri Sungai Kapuas
Tidak pernah membayangkan kalau aku bisa menyeberangi sungai terbesar di Kalimantan ini. Dulu...aku cuma bisa membayangkan Sungai Kapuas melalui novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpao Merahnya Tere Liye. Maklum penggemar berat Tere Liye, jadi cerita Sungai Kapuas menempel di kepala karena sebagai latar cerita novel. Ternyata aku bisa merasakan menyeberangi sungai ini dengan kapal feri.
Sungai Kapuas |
Sungai Kapuas yang terletak di Kalimantan ini adalah sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang 1143 km. Woow...panjang banget ya. Nama sungai Kapuas diambil dari nama daerah Kapuas (sekarang Kapuas Hulu) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kapuas Hulu hingga muaranya disebut sungai Kapuas,
Aku menyeberangi Sungai Kapuas ini sepulang dari Tugu Khatulistiwa. Pada saat mobil kami sampai di dermaga tampak beberapa kendaraan juga mengantri. Si kapal masih berada di seberang sungai. Jadi kami harus menunggu selama beberapa waktu. Aku baru tahu ternyata masyarakat kota Pontianak ini menggunakan kapal feri untuk menyeberang karena jika melewati jembatan kita harus berjalan memutar dan jarak yang ditempuh makin jauh. Jika menggunakan feri kita langsung sampai ke tengah kota.
mobil dan motor diatas feri |
Mobil kami memasuki kapal berjajar dengan beberapa mobil dan motor lain yang ingin menyeberang. Aku yang baru pertama kali menyeberang segera naik ke atas dak kapal. Dari atas dak tampak Sungai Kapuas dan beberapa kendaraan yang menyeberang.
pemandangan Kapuas dari atas dak |
Masjid Mujahidin Pontianak
Jika berkunjung ke suatu daerah, biasanya aku menyempatkan diri mengunjungi masjid yang ada di sana. Sekedar wisata rohani atau beneran melaksanakan sholat jika waktu sholat tiba. Di Pontianak aku berkunjung ke salah satu masjid terbesar yang ada di sana. Namanya Masjid Mujahidin.
Jika berkunjung ke suatu daerah, biasanya aku menyempatkan diri mengunjungi masjid yang ada di sana. Sekedar wisata rohani atau beneran melaksanakan sholat jika waktu sholat tiba. Di Pontianak aku berkunjung ke salah satu masjid terbesar yang ada di sana. Namanya Masjid Mujahidin.
Masjid Mujahidin pertama kali diresmikan tahun 1978. Nama Mujahidin sendiri dipilih untuk mengabadikan perjuangan kaum muslimin di Kalimanan Barat. Sejak tahun 2012 dimulai renovasi pembangunan masjid yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada Bulan November 2011. Pada tanggal 20 Januari 2015 masjid tersebut selesai direnovasi dan diresmikan oleh Presiden RI Jokowi.
menara |
Luas bangunan ruang Ibadah 900 meter persegi dan ruang dalam seluas 1500 meter persegi. Selain ruang utamaa juga terdapat ruang serba guna seluas 500 meter persegi. Plaza berlantai batu bata merah seluas 1300 meter persegi. Ruang wudhu pria dan wanita seluas 1300 meter persegi dan tempat parkir seluas 30.000 meter persegi. Tinggi banguna ruang ibadah 2,4 meter dan menara 24,5 meter. Masjid Mujahidin ini mampu menampung sekitar 500 jamaah di ruang utama, 2500 jamaah di plaza dan 75.000 jamaah di lapangan parkir. Konon biaya untuk merenovasi masjid ini mencapai 100 milyar rupiah.
bagian dalam masjid yang megah |
di depan masjid |
Dari Jakarta kita bisa menggunakan pesawat untuk ke Pontianak. Ada banyak maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta ke Pontianak. Salah satunya adalah Garuda Indonesia. Sekarang membeli tiket pesawat lebih mudah karena adanya berbagai situs online. Salah satunya adalah Skyscanner. Tiket Pesawat Garuda Indonesia bisa kita dapatkan melalui situs online Skyscanner.
Skyscanner adalah mesin pencarian travel yang membantu menemukan tiket pesawat murah, hotel dan sewa mobil dalam hitungan detik untuk jutaan destinasi travel di dunia.
Jadi buat yang ingin liburan dan mendapat tiket pesawat murah buka saja www.skyscanner.co.id. Ada banyak pilihan tiket pesawat, hotel dan rental mobil dengan harga terbaik. Bisa kita tonton video di bawah ini.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.
Wah, asyik banget liburannya di Pontianak, Mbak.. Pengen banget bisa ke masjid Mujahidin. Bisa dicoba nih tipsnya, buat next trip, ah..
BalasHapusIya Mbak Damae. Asyik banget jalan-jalan ke Pontianak. Semoga mbak bisa jalan-jalan kesana juga dan mengunjungi Masjid Mujahidin ya. Aamiin. Semoga tipsnya bermanfaat yaa.
Hapusyang kuinget kalo pontianak itu.... kopi :D menarik nih buat berkunjung ke sana.
BalasHapusWaah aku malah gak sempat nyicipin kopi Pontianak Koh...enak ya?
Hapuscitarasanya katanya lebih strong.. apalagi minumnya di pinggir sungai kapuas pas malam hari.
Hapusbiaya disana lebih mahal ga sih drpd di jawa? pgn bgt kesana
BalasHapusAsik banget liburan ke Pontianak. Saya ketika menyusuri Kapuas rasanya pusing, dimana-mana air. haha. Sayangnya saya ga sempat berfoto di tugu khatulistiwa
BalasHapusmakasih ka unda berbagi cerita tentang pontianak, bantu kunjungi website saya yah kak jasa kebersihan
BalasHapus