Sejak memiliki bayi tiga bulan lalu ritme hidupku berubah. Hari-hariku yang biasa santai menjadi begitu sibuk dengan adanya anggota baru di rumah alias dedek bayi. Dan itu berimbas kepada aktifitasku. Selama ini aku bebas mengantar jemput dua krucils alias kakak-kakaknya. Sekarang aku tidak bisa lagi mengantar jemput karena harus jaga si adek bayi. Pagi-pagi anak-anak berangkat bareng ayahnya dan siangnya pulang bareng ojek jemputan.
Sejak punya bayi aku juga tidak bisa lagi bebas bepergian kemanapun termasuk urusan belanja. Dulu jika keperluan rumah ada yang habis tinggal belanja ke minimarket depan komplek. Kini sejak ada bayi aku tidak lagi bebas berbelanja. Harus menunggu weekend saat si ayah berada di rumah dan gantian jaga dedek bayi. Sementara keperluan harian kadang kala habis dan aku tidak bisa menunggu sampai weekend tiba.
Dua hari yang lalu persediaan telur habis sama sekali. Demikian juga roti, susu, indomie dan bumbu nasi goreng. Yah..aku selalu sedia bumbu nasi goreng untuk sarapan tiap pagi. Roti tawar juga selalu ada untuk bekal anak-anak saat istirahat . Jadi dua item itu roti tawar dan bumbu nasi goreng harus selalu ada di rumah. Kebetulan abang roti tidak lewat. Jadi aku belum punya persediaan roti dan bumbu nasi goreng untuk esok hari. Persediaan telur juga habis sementara dua krucils pasti makan siang di rumah karena sedang ujian dan pulang awal. Di hari biasa mereka catering dan makan siang di sekolah. Aduh..bener-bener bingung deh. Soalnya nggak ada lauk di rumah. Biasanya kalau pas nggak ada lauk, telur jadi andalan. Tapi kalau telur habis pusing juga. Mau belanja ke minimarket depan komplek nggak ada yang jaga dedek bayi. Kalau nggak belanja nggak ada lauk. Huhuhu.