Sore itu hujan turun dengan derasnya. Aku yang sudah duduk di kelas tiga SD bermain bersama adik lelakiku yang kelas satu SD. Nenekku tampak di tungku perapian. Merebus air dan menggoreng pisang. Sesaat kemudian tangannya yang cekatan sudah menuang air panas ke gelas. Dan dua susu coklat kental manis pun terhidang di depanku dan adikku. Dengan wajah ceria kami segera meminum susu coklat buatan nenek. Meminumnya pelan-pelan sambil merasakan manisnya dan menjilatinya sampai tetes terakhir seolah tidak rela rasa manis itu pergi begitu saja.
Boleh dibilang kami adalah generasi susu Bendera. Susu kental Manis tersebut lebih mudah didapatkan di desa kami dibandingkan dengan susu bubuk yang harus dibeli di kota. Setiap sore nenekku membuatkan kami susu kental manis coklat tersebut. Agar awet dan tidak dikerumuni semut biasanya nenekku meletakkan kaleng bekas susu tersebut di dalam mangkok dan mengisinya dengan air. Dengan begitu susu yang belum habis masih bisa dipakai tanpa dikerumuni semut. Tentu saja kami belum mempunyai kulkas saat itu.
Aku dan adik lelakiku tinggal bersama nenek. Dua adikku lainnya tinggal bersama orang tuaku yang bekerja di luar kota. Meminum susu setiap sore bersama adik lelakiku selalu membekas sampai sekarang. Menjadi kenangan indah yang selalu kukenang sampai sekarang. Karena dia, adik lekaki satu-satunya telah meninggal 15 tahun lalu karena kecelakaan di kota tempat dia kuliah.
Aku dan adik-adikku |
Setiap susu kental manis habis, nenekku membuka kemasan baru dengan melubanginya dengan pisau di kedua sisinya. Buat aku kecil hal itu tampak sangat berbahaya. Melihat nenekku memegang pisau dan menusukkannya di tepi kaleng. Setelah aku besar dan menikah, membuka kemasan susu bendera sudah tidak tampak menyeramkan seperti saat aku kecil. Memang seperti itulah cara membuka kalengnya. Dengan cara melubangi tepinya dengan pisau.
Tahun 1999, semester 6 di ruang kuliah Teknologi Pangan
Hari ini adalah jadwal mata kuliah Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan. Kebetulan aku adalah salah satu mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan di Universitas Negeri di Jawa Timur. Pak dosen menerangkan di depan kelas tentang macam-macam bahan pengemas, fungsi pengemasan, macam-macam bahan kemasan dan bentuk kemasan. Aku mendengarkan dengan serius.
Sebuah kemasan yang baik selain dapat melindungi makanan dari pencemaran dan penyusutan, memenuhi standar mutu produk, mempermudah distribusi juga harus mudah dibuka. Bayangkan jika kita menjadi konsumen sebuah produk bermutu tapi kemasannya susah dibuka. Pasti kita akan beralih ke produk lain dengan mutu sama namun dengan kemasan yang lebih mudah dibuka. Hal itu membekas sampai sekarang meski sekarang aku tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.
Tahun 2013, dapur kecil rumahku
" Bu...roti bakarnya sudah jadi belum? " tanya si sulung.
"Bentar ya Nak, sudah jadi nih, tinggal kasih susu kental manis di atasnya. Susah banget bukanya", kataku.
Aku berusaha membuka kemasan kaleng susu bendera yang sekarang namanya sudah berubah menjadi Frisian Flag dengan pisau. Biasanya si ayah yang bertugas membuka kaleng ini. Tapi si ayah lagi di kantor dan kaleng lama kebetulan sudah habis. Entah aku yang tidak konsentrasi atau yang tidak terbiasa membuka, tapi yang jelas tiba-tiba si pisau meleset dan malah mengenai tanganku.
Sejak itu aku trauma membuka kemasan kaleng. Aku tidak pernah membeli kemasan kaleng lagi dan beralih ke susu kemasan sachet. Rasanya lebih praktis dan mudah. Tinggal sobek ujungnya dan taruh susu kental manis di atas pisang bakar atau roti bakar.
6 Oktober 2015, FF Cafe FX Sudirman
Hari ini aku bersama teman-teman dari Kumpulan Emak-Emak Blogger menghadiri acara launching kemasan baru di FF Cafe FX Sudirman. Yup..sekarang Frisian Flag mempunyai inovasi baru yaitu kemasan kaleng yang mudah dibuka. Tidak perlu memakai pisau lagi. Tinggal klik tarik dan tuang. Mudah bukan? Tidak ada lagi pisau untuk membuka kaleng lagi. Jadi sekarang selain kemasan sachet aku berani membeli kemasan kaleng lagi.
Dalam rangka peluncuran kemasan baru tersebut Frisian Flag membuka FF Cafe yang dibuka mulai tanggal 5- 11 Oktober 2015 di FX Senayan. Di FF Cafe pengunjung bisa memperoleh makanan dan minuman gratis dari FF dengan berbagai resep menarik yang terbuat dari bahan susu kental manis.
Acara dibuka oleh Mbak Tyas MC yang kocak .Bapak Ray perwakilan dari Frisian Flag juga menjelaskan secara singkat tentang kemasan Frisian Flag yang baru. Selanjutnya kami emak-emak blogger ikut melihat cara pembuatan Frisian Chocomint Mojito yang oleh Mas Bleki. Tangannya lincah menuang susu dan memasukkan bahan-bahan lainnya ke dalam blender dan melakukan shake sebelum menuang minuman ke gelas.
Selanjutnya dua emak dari KEB maju ke depan untuk memperagakan pembuatan Frisian Flag Chocomint Mojito tersebut. Pak Ray dari FF ikut menilai rasa minuman dari peserta. By the way semua pengunjung yang berkunjung ke FF Cafe boleh mendapat minuman gratis. Menunya bisa kita pilih looh. Para petugas dari FF Cafe ini siap membuat minuman pesanan kita. Aku juga memesan Frisian Flag Chocomint Mojito.
Mas-mas pembuat minuman lezat |
Mas Bleki sedang membuat minuman Frisian Flag Chocomint Mojito |
menu minuman di FF cafe |
Selesai acara kami menuju Wall of Buzz tempat para pengunjung menuliskan testimoni mereka. Setiap pengunjung yang datang mencoba membuka kemasan kaleng baru. Setelah mencoba klik, tarik, tuang pengunjung bisa menuliskan testimonimya di wall. Buat aku pribadi kemasan baru ini mempermudah dalam urusan membuat menu di dapur. Mau membikin roti bakar, pisang bakar atau makanan yang menggunakan susu tidak kesulitan lagi dalam membuka kalengnya. Bye...bye pisau dapur.
Wall of Buzz |
Peluncuran Kemasan baru |
Oya buat yang masih penasaran dengan kemasan baru ini bisa intip-intip di facebook, twitter dan instagram Frisian Flag ya.
twitter : @susu_bendera
IG : @frisian.flag
Bener-bener ya susu bendera itu kenangan manis di masa kecil :-)
BalasHapusIya Mbak Leyla...sampai sekarang juga masih keingetan.Soalnya memang masa kecilku belinya susu bendera.Bukan merk lain.
BalasHapusLebih praktis ya mbak bukanya. Enggak perlu repot pakai pisau.
BalasHapusAku nggak doyan susu sejak kecil. Dibeliin emak juga nganggur. Baru sekarang dikit-dikit aja nyobain, itupun yang coklat :D
Susu kesukaan akuuuh mak, sekarang jadi semakin gampang bukanya
BalasHapusAku juga doyannya susu coklat Mbak Lestari.Kalau putih doyan dikit-dikit.Nyicip UHT nya krucils.
BalasHapusDari jaman ke jaman kalo nyari susu kental manis pasti frisian flag ya
BalasHapusIya Mak Muna...susu kental manis.Susu dari jaman ke jaman..
BalasHapusIya Mak Tian..kalau dulu susah banget bukanya pakai pisau.Sekarang tinggal klik tarik tuang...
BalasHapusdari saya masih SD sampai sekarang saya Kuliah, di keluarga saya pasti milih susu ini terus , hehe
BalasHapusIya Mas Sofyan HAdi...Susu bendera susu dari generasi ke generasi..
BalasHapussenengnyaaa, sdh nggak ribet lg yak
BalasHapusYooooii Mak Inda...Tinggal klik tarik tuaang..
BalasHapusUntuk selai roti selain margarin kami menggunakan susu kental frisian flag sebagai variasi setiap sarapan pagi anak anak.
BalasHapusWaah pakai susu Frisian flag juga ya mas buat roti? Kalau saya buat atasan roti bakar.
BalasHapusenaak yaa, jadi gampang bukanyaa :)
BalasHapusIya Mbak Istiana.Sekarang jadi lebih mudah bukanya..
BalasHapusSama dong mba.. sampe kemasannya aja hafal meski belom bisa baca hehee
BalasHapusIya mbak Diah Woro..belum bisa baca tapi lihat gambarnya bendera aja sudah hafal kalau itu susu bendera
BalasHapusWah lengkap banget ceritanya mak, intinya cintaaaaa sm susu frisian flag ya...yg sekarang semakin kekinian kalengnya ;)
BalasHapuskeren niiih inovasinya, ngga horor lagi buka pake pisau dapur dan cobek yaa hihihi
BalasHapusIya Mak Irma..soalnya jaman dulu di desaku susah kalau beli susu bubuk. Adanya ya susu SKM Bendera ituu..Sekarang buka kalengnya tambah mudah. kekinian..hihi...
BalasHapusIya Mbak Dedew...pakai pisau tuh kesannya horor banget. Apalagi pas aku kecil , lihat nenekku pegang-pegang pisau buat buka kaleng. Sekarang tinggal klik , tarik, tuaang...
BalasHapusFrisian Flag dari dulu sampai sekarang memang sangat disukai anak-anak ya Mak :)
BalasHapusSekarang gak perlu takut terkena pisau kalau buka kemasannya ya..praktis deh!
Jadi ingat masa lalu, suka minum susu ini tapi dikasih kopi.
BalasHapusTerima kasih sajiannya yang menarik
Salam hangat dari Jombang
Baru tahu kalau ada kemasan baru. No horor, lagi ya bu!
BalasHapusIya mak Nurul Fitri..dulu saya suka banget susu ini. Kalau anak-anak sekarang buat topping roti bakar atau pisang bakar. Bukanya pun sekarang nggak ribet.
BalasHapusWaah pakde juga minumnya susu bendera juga ya...Seperti apa ya rasanya jika dicampur kopi. Terima kasih sudah berkunjung ke mari pakdhe..
BalasHapusIya sekarang kemasannya baru Bun Rosanna. baru launching 7 Oktober kemarin. Tinggal klik...tarik..tuang.
BalasHapusJadi makin suka ya sama Frisian Flag karena mudah sekali buka kalengnya, aku paling suka sama rasa coklat mba,
BalasHapusDari kecil udah seneng ketawa ya mba, hehehe.
kalau ketemu dirimu itu seneng, murah senyum
Iya Mbak Yanti...sekarang lebih mudah buka kalengnya.Aduuuuuh terharuu sekali dibilang murah senyum mbak...Tapi memang ramah kok mbak dari kecil.Hihi..Terima kasihh..
BalasHapusJadi ingat dulu kalau gak ada pembuka kaleng bukanya ya pake pisau yang ditusukin gitu :D
BalasHapusSyukur deh sekarang jadi lebih praktis ya mbak.
ih...
BalasHapusmerinding baca kisah mbak dari kecil sampe pas di fx :)
kebetulan yang terakhir kita ketemu ya
he he he
waktu itu saya kebetulan mau ke kantor terus liat rame2 di seberang (fx)
ya udah mampir, eh sama mbak brand ambassador/spg ditawarin susu gratis
langsung deh selpiiiiih di twit sama insta dengan latar emak2 dari keb semua
Wah, sekarang lebih gampang ya! Nggak kayak dulu, harus nyari palu sama obeng dulu buat bukanya.
BalasHapusdari generasi ke generasi ya mak...
BalasHapusitu fotonya masih imyuttttt
"Hingga tetes terakhir" menjadi kenangan tak terlupakan ya :D
BalasHapusSyukur deh sekarang gak ribet kaya dulu, lebih aman pula gak perlu khawatir terluka lagi :)
Iya Mbak Herlin sekarang sudah gak ribet kayak dulu lagi.Nikmatnya sampai tetes terakhir....
BalasHapusIyaa...mak Echa nikmatnya sampai tetes terakhir..
BalasHapusIya Mas Ibrahim.No palu dan no obeng lagi bukanya...
BalasHapusIya lihat Mas Huda juga pas di acara FX.Wah enak ya dapat minuman gratis.
BalasHapusIya mbak Andy Hardiyanti.Sekarang lebih mudah bukanya yaa...
BalasHapusFF emang legenda banget ya.. pas aku kecil juga minum susunya FF. Tiap pagi dibikinin susu ini sama mamah sebelum berangkat ke sekolah. Dan sekarang, anak-anakku juga suka sama FF.
BalasHapusIya Mbak Suci...Dulu lagunya "Susu Saya Susu Bendera"
BalasHapusHingga tetes terakhirlah pokoknya, semakin keren aja ini inovasinya susu bendera, dari dulu kek biar nggak susah-susah kalau mau buka
BalasHapusIya...nikmat sampai tetes terakhir...
BalasHapustapi saya lebih suka yang kemasan sachet yang ada tutupnya itu, lho. Lebih praktis dan bisa ditutup rapat :D
BalasHapusKalau disuruh milih saya juga lebih suka kemasan sachet mbak Myra...
BalasHapuscoba dari dulu inovasi klik tarik tuangnya yaa mbak, soalnya waktu kecil aku pernah kena tutup kaleng bergerigi itu dipipi yang membekas hingga sekarang
BalasHapusSusu Frisian flag emang selalu yang pertama..
BalasHapusminuman susu kaleng yang tak pernah tergantikan, sangat menginspirasi.. seering2 ngadain acaranya, biar semakin langgueng hehe
wah, susu bendera
BalasHapussusu kental manis kesukaan saya nih, rasanya pas :)
Sama maak, waktu kecil aku taunya kalo susu ya susu bendera kental manis. Sampai skrg skm ini selalu ada di dalam kulkas.
BalasHapusSusu saya susu bendera..... suka banget dimakan sama roti tawar...
BalasHapusWaah baru tau Mbak khairiah kena pinggiran kaleng sampai berbekas pas masih kecil. Coba dari dulu kemasannya sudah inovatif. Pasti nggak pakai bekas ya mbak pipinya..
BalasHapusIya Mas Ibrahim..jaman kecil dulu itu taun ya susu ya cuman susu bendera ...heheheh
BalasHapusIya Mbak Liza...kalau aku sekarang pakainya buat topping roti bakar atau pisang bakar mbak.
BalasHapusWaah Mas Adi Pradana jadi nyanyi. " Susu Saya Susu Bendera". Hehehe
BalasHapusenak ya sekarang kalau mau buka kaleng susu, biasnaya aku nunggu suamiku dulu minta bukain :)
BalasHapusIya Mbak Lidya...Sekarang lebih mudah kalau mau buka kaleng susu.
BalasHapusKenangan indah ... membekas selamanya.
BalasHapusKita nyaris sezaman, Mak ... tahun 1986 saya kelas 6 SD ... *eh, kayak info penting saja wkwkwk. Ini mah salah fokus*
Ttg kemasan baru itu, saya sudah gunakan.
Tapi koq, masih suka dengan kemasan lama saya, Mak. Di rumah ada pembuka kaleng, saya pakai pembuka kaleng itu. Tapi nanti saya pasti terbiasa dengan kemasan baru.
Acaranya asyik, Mak ... :)
Waah ternyata kita seangkatan ya Mak Mugniar.Hihi...
BalasHapusAcaranya asyik dan seru Mak.Kemasan baru cocoknya buat minum.Kalau pakainya sedikit sedikit lebih enak pakai kemasan lama.Misal buat topping roti atau pisang bakar.
ini sih termasuk susu tujuh turunan. Dari zaman kecil, menurun ke anak saya semua suka susu ini :)
BalasHapusIya Mbak Mira...Lagunya kan susu saya susu benderaa....Lagu jadul.
BalasHapus