Tahun lalu di Bulan Oktober kami juga pergi ke Dufan lagi. Namun kali ini perginya gratis alias tidak bayar . Yah...ketika Pop Ice mengadakan lomba foto berhadiah ke Dufan di Facebook aku langsung ikut. Soalnya hadiahnya tiket Dufan untuk enam orang. Empat orang untuk keluarga dan dua orang untuk penjual Pop Ice yang kita ajak foto bareng. Lucky me...foto anakku dan si mbak penjual Pop Ice menang dan kami menjadi salah satu keluarga yang berhak liburan gratis ke Dufan.Yihhhaaaaa....
Jam 9 pagi semua peserta sudah berkumpul di tempat yang telah ditentukan . Setelah menerima baju dan kaos seluruh peserta berganti pakaian dan mendengarkan briefing. Setelah itu kami berjalan menuju ke pintu masuk Dufan. Sebelumnya kami sempat berfoto terlebih dahulu di depan pintu sebelum masuk Dufan.
Di depan pintu masuk Dufan |
Antri masuk Dufan |
Pergi ke Dufan tidak lengkap rasanya jika belum berfoto dengan para badut Dufan yang ada di Dufan. Jadilah kami berfoto dengan si badut sebelum berkeliling ke semua arena Dufan.
Keluarga kecilkami bersama Badut |
Wahana pertama yang kami tuju adalah halilintar. Kebetulan dua anakku kelas satu dan dua SD. Meskipun masih kecil, mereka berani menaiki wahana yang membutuhkan adrenalin tinggi ini. Sayangmya Devin yang masih kelas satu tidak diperbolehkan naik karena tingginya masih kurang, sementara kakaknya yang kelas dua boleh naik sama ayahnya. Jadilah Devin nangis meraung-raung karena keinginannya naik halilintar tidak terpenuhi. Terpaksa deh emaknya sibuk membujuk sampai dia diam.
Wahana Halilintar |
Setelah naik halilintar bersama Pop Ice, acara selanjutnya adalah acara bebas. Jadi setelah berkumpul kami bebas naik wahana apa saja dan berkumpul kembali saat makan siang tiba. Jadilah kami berkeliling sendiri.
Hampir semua wahana yang ada di Dufan kami coba. Wahana Kora-Kora, Ontang-Anting, Arung Jeram, Bom-Bom Car, Tornado, Rumah Miring, Istana Boneka, Bianglala dan sebagainya.
Naik wahana air terjun Niagara merupakan pengalaman baru untuk kedua anakku karena tahun sebelumnya saat ke Dufan tinggi mereka belum mencukupi untuk menaiki wahana ini. Saat perahu berada di air, kita sempat menikmati pemandangan. Dan saat perahu mulai menaiki tanjakan, jantung kita serasa berhenti menahan nafas. Dan...jantung serasa terlepas saat perahu turun menaiki tanjakan. Jerit tawa ngeri dan gembira mewarnai penumpang wahana ini.
Antri menaiki wahana Niagara |
Air Terjun Niagara ( Foto; www.Ancol.com)[/ |
.
Wahana favorit kami adalah arung jeram. Meskipun harus antri dan berbasah-basahan namun sensasi naik perahu bulat sambil bergoyang-goyang diatas air merupakan peristiwa tak terlupakan. Kalau ke Dufan lagi pasti arung jeram ini tidak terlewatkan deh.
Selain itu kami sendiri punya wahana favorit masing-masing. Suamiku suka wahana Tornado, aku jujur nggak berani naik. Melihat orang dinaikin ke atas trus dibolak - balik rasanya ngeri. Tapi suamiku bisa dua kali lho naik wahana ini. Kalau anak-anak paling suka pergi ke istana boneka. Melihat boneka-boneka dari berbagai propinsi di seluruh Indonesia dengan pakaian adatnya sambil naik di atas perahu membuat mereka ingin pergi lagi ke Dufan. Dan tau nggak wahana favoritku? Bom-Bom Car...yup naik Bom Bom Car sambil tabrak-tabrakan mengasyikkan . Hihi..
Jam tiga siang acara ditutup oleh Pop Ice. Masing-masing dari kami mendapat goodie bag sebagai pemenang. Setelah itu acara bebas. Yang mau pulang boleh pulang. Yang tetap di Dufan , boleh di Dufan sampai tutup. Kami sendiri memutuskan tetap di Dufan sampai Dufan tutup.
Menjelang sore kami menonton pertunjukan Treasure Land Temple Of Fire. Pertunjukan ini bercerita tentang pencarian harta suku Inca yang menegangkan disertai dengan efek-efek pertunjukan yang top abis. Tak henti kedua anakku bertepuk tangan saat menyaksikan pahlawannya berhasil mengalahkan musuh.
Menjelang magrib kami naik Bianglala. Wah indah sekali pemandangan Ancol dari atas Bianglala. Hampirseluruh penjuru Dufan terlihat dari atas Bianglala. Pun wahana yang baru yang saat itu belum diresmikan yaitu Wahana Ice Of Age. Kabarnya wahana baru ini diluncurkan bulan April 2014. Jadi saat kami ke Dufan 12 Oktober 2013 kami tidak bisa ikut menikmati wahana ini. Sayang sekali ya...padahal kabarnya wahana baru yang satu ini top abis lho.
Bianglala ( foto : www.ancol.com) |
Hari sudah malam saat kami memutuskan untuk pulang. Kaki sudah pegal-pegal semua. Maklum sudah berkeliling Dufan seharian dan menjajal semua wahana yang ada. Namun rasa gembira dan kepuasan bisa bermain sepuasnya di Dufan mengalahkan semua rasa capek yang ada. Sebelum meninggalkan Dufan kami naik komidi putar Turangga terlebih dahulu dan menonton pertunjukan malam. Pengalaman bermain di Dufan tidak terlupakan deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar