Pagi-pagi kami sudah berangkat. Terpaksa Faris bolos sekolah. Berangkat jam 10 an kurang dari rumah. Ternyata kepagian. Sampai Trans TV jam 11. Padahal castingnya jam satu. Mau nongkrong di Trans TV adanya cuma Coffe Bean dan Baskin Robbin. Jadi kita ke Menara Bank Mega. Lumayan ada Foodcourt disana. Jadi sembari menunggu waktu Faris makan dan baca buku komik yang dibawanya. Aku sendiri pun lebih memilih membaca Femina baru yang belum kubaca.
Waktu sudah menunjukkan jam 12. Akhirnya kami duduk-duduk di depan Trans TV sambil menunggu orang lain pulang sholat Jumat. Jadi kami bisa sholat Dhuhur. Mengamati orang yang lalu lalang sambil selfie adalah kegiatan kami mengisi waktu. Hihi..
Gedung Trans TV tempat casting |
Jam satu kurang seperempat kami sholat dhuhur terlebih dahulu. setelah itu menunggu di lobi sebelum dipanggil ke atas. Ternyata disana banyak juga yang sedang menunggu casting. Dari penampakannya sih keren-keren. Jadi minder dot kom. Btw semua yang castingdiantar ayahnya. Jadi mereka datang ayah, ibu dan anak. Jadi sepertinya banyak para ayah yang cuti dan nganterin anaknya casting. Kita aja deh yang naik angkutan umum alias busway karena si ayah tidak cuti. Hihi..
Dan setelah menukar KTP dengan tanda visitor akhirnya kami naik ke lantai 8 tempat casting diadakan. Setelah menunggu beberapa saat kami pun dipanggil. Nggak ada grogi sedikit pun. Maklum...orang gemini biasa supel, mudah kenal siapa saja dan percaya diri tinggi. Jadi meskipun dengan wajah pas-pasan dengan rasa percaya diri tinggi kami casting. Bahkan kami sempat nyanyi yel-yel lho.
Hehe..at least sih tidak mengecawakan. Tinggal menunggu dipanggil syuting aja jika lolos casting. Btw dari seluruh Indonesia dan ratusan foto hanya ada 16 orang saja yang akan casting lho. Yah..at least sudah pernah mencoba namanya casting.
Yang penting sih kasih pengertian aja sama Faris. Soalnya bayangan dia sudah main seru-seru di rumput dan kotor-kotoran kayak game di Trans TV yang ditontonnya minggu lalu. Jadi, kubilang saja ini pengalaman berharga buat Faris. Kata Faris sih gak masalah asal dibelikan Pizza kesukaannya yaitu Pizza Domino.
Ternyata sogokan Faris mudah saja. Cukup Pizza Domino dan dia sudah kelihatan bahagia banget. Kata dia kalah menang yang penting happy. Kalah menang yang penting makan Pizza Domino. Sederhana sekali ya keinginannya. Hehe....jadilah sepulang casting kita mampir Pizza Domino kesukaannya. Gara-gara ibunya dapat vocher banyak yang bisa dibeliin Pizza Domino, jadilah dia tiap minggu beli Pizza Domino. Kalau nggak bangkrut donk ibunya. Secara satu loyang kalau dibiarin dia bisa abis sendiri. Hihi..
Paket Pizza Domino |
Udahan dulu ya. Sudah legaaa nulis ini. Paling tidak, nanti kalau Faris sedih nggak jadi syuting kotor-kotoran di rumput tinggal sodorin Pizza Domino. Mengapa Domino? karena lebih murah dari Pizza Hut. Eh ini bukan lomba lho. Testimoni konsumen murni. Hihi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar